Liputan6.com, Kerala - Sabtu malam lalu, sopir ambulans dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap seorang pasien COVID-19 berusia 20 tahun saat hendak membawanya ke rumah sakit khusus pasien Virus Corona di Pandalam, Kerala, India. Terdakwa diketahui telah bekerja dengan layanan ambulans selama hampir setahun.Â
Melansir timesofindia.com, Rabu (9/9/2020), polisi telah menangkap terdakwa, Noufal V (25) dari Kayamkulam, di bawah KUHP India untuk pemerkosaan. Sementara itu pihak yang mengoperasikan layanan ambulans Kaniv 108 langsung memecatnya segera setelah laporan diterima.
Kepala polisi distrik Pathanamthitta, K.G. Simon mengatakan, wanita itu dibawa dari kediaman pamannya di Vadakkedathukavu. "Dia dijemput dari rumah sekitar jam 10 malam untuk diantar ke CFLTC Adoor, dari sana Noufal menjemputnya bersama seorang wanita tua. Terdakwa mulai melakukan aksinya di tempat terpencil dekat Aranmula setelah mengantarkan wanita tua tersebut ke CFLTC Kozhencherry."
Advertisement
CFLTC adalah singkatan dari Covid First Line Treatment Centers, sebuah rumah sakit khusus rujukan pasien COVID-19 di India.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menyoroti Kelalaian Pemerintah
Korban melaporkan masalah tersebut kepada staf di Pandalam CFLTC segera setelah ia tiba di sana. Pengawas polisi pun mengungkapkan bahwa ternyata terdakwa sebelumnya pernah menerima dakwaan atas percobaan pembunuhan dalam kasus penyerangan di Alappuzha sebelumnya.
Partai oposisi India United Democratic Front (UDF) dan Bharatiya Janata Party (BJP) juga menuntut penyelidikan tingkat tinggi atas insiden tersebut. Ketua Partai BJP, K Surendran mengatakan insiden itu menyoroti kelalaian pemerintah. Ia bahkan menuntut pengunduran diri menteri kesehatan.
"Wanita itu dikirim sendirian dengan ambulans bersama pelakunya di saat polisi mengetahui dia memiliki latar belakang kriminal. Mengapa ini tidak dipertimbangkan sebelumnya?" keluh kepala oposisi, Ramesh Chennithala.
Petugas medis distrik Pathanamthitta, A.L. Sheeja menerangkan, perawat pemerintah diizinkan menemani pasien di ambulans hanya jika kondisinya serius karena layanan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta. "Sesuai peraturan, seharusnya teknisi medis darurat ikut pergi dengan ambulans, tetapi dalam kasus ini hanya pengemudi yang ada. Kami tidak tahu kenapa teknisi medis tidak ikut," ujarnya.
Advertisement
Menteri Kesehatan Akan Menindak Tegas
Korban pemerkosaan tersebut merupakan satu dari 148 orang yang positif mengidap virus di distrik itu. Ibu dan saudara perempuannya sudah dinyatakan positif tiga hari lalu sehingga ia harus pindah ke kediaman. Namun ternyata ada keterlambatan dalam uji tes korban saat tim medis pertama kali pergi ke kediamannya di Pandalam sehingga ambulans baru dikirim pada malam hari untuk menjemputnya.
Menanggapi insiden itu sebagai sangat menyakitkan, menteri kesehatan K.K. Shailaja mengatakan akan melakukan tindakan tegas terhadap terdakwa. Dia juga menjelaskan alasan perusahaan swasta tersebut mempekerjakan Noufal karena pengalaman masa lalunya dengan 108 layanan ambulans di Alappuzha selama setahun.Â
Â
Reporter: Vitaloca CIndrauli Sitompul