270 Paus Terdampar di Pantai Tasmania Australia, Terbanyak dalam 1 Dekade Terakhir

Sebanyak 270 ekor paus terdampar di lepas pantai Tasmania Australia, peristiwa yang tidak pernah mencapai jumlah setinggi itu dalam satu dekade terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2020, 15:51 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 15:51 WIB
Paus
Paus terdampar di rawa asin

Liputan6.com, Tasmania - Sekitar 270 ekor paus ditemukan terdampar di lepas pantai Tasmania Australia. Di antaranya merupakan paus pilot yang berjumlah 25 ekor.

Mengutip Channel News Asia, Senin (21/9/2020), Ilmuwan mengatakan paus pilot tersebut telah ditemukan mati. Paus pilot merupakan spesies lumba-lumba samudera yang tumbuh sepanjang 7 meter dan beratnya dapat mencapai 3 ton.

"Meskipun terdampar tidak jarang terjadi di Tasmania, namun dalam skala ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami belum pernah mengalaminya setidaknya selama 10 tahun," imbuh Nic Deka, manajer regional untuk Tasmania Parks and Wildlife Service.

Departemen Industri Primer, Taman, Air, dan Lingkungan Tasmania mengatakan paus itu terdampar dalam tiga kelompok di perairan dangkal di Macquarie Heads, sekitar 200 km barat laut ibu kota negara bagian Hobart.

Tim penyelamat dengan peralatan khusus tiba di lokasi pada Senin sore untuk mengamati situasinya. Mereka diharapkan berkumpul kembali di pantai saat hari semakin gelap untuk membahas strategi penyelamatan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dugaan Penyebab

Paus
Paus terdampar di rawa asin

Ilmuwan pemerintah pertama kali mengira bahwa paus yang terdampar massal tersebut berjumlah 70 ekor ketika dipantau dari udara. Namun saat dilakukan pemeriksaan dari dekat, ternyata jumlahnya lebih besar.

Jumlah tertinggi sebelumnya di lepas pantai Tasmania yakni sebanyak 200 ekor paus pada 2009. Sedangkan, tahun terakhir terdamparnya paus yaitu pada 2018, dengan jumlah 100 ekor.

Tidak diketahui mengapa paus dapat terdampar bersama. Tetapi kawanan paus diketahui memiliki kecenderungan untuk mengikuti pemimpinnya, serta berkumpul bila ada paus yang terluka atau tertekan.

"Kelompok sosial mereka dan ikatan yang kuat di antara kawanan itu seringkali menyebabkan mereka semua terdampar," kata Olaf Meynecke, seorang peneliti paus dan Manajer Proyek paus dan iklim di Griffith University.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya