Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji bahwa kapasitas produksi vaksin negaranya akan tersedia secara global untuk melawan krisis COVID-19.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pidato saat menghadiri rapat virtual di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Sabtu, 26 September.
"Sebagai negara penghasil vaksin terbesar di dunia, saya ingin memberikan satu jaminan lagi kepada komunitas global saat ini," kata PM India dalam pidato yang direkam sebelumnya kepada Majelis Umum PBB.
Advertisement
Baca Juga
"Kapasitas produksi dan pengiriman vaksin India akan digunakan untuk membantu semua umat manusia dalam memerangi krisis ini," demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (27/9/2020).
Dia menambahkan: "India juga akan membantu semua negara dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan untuk pengiriman vaksin."
Modi mengatakan India bergerak maju dengan uji klinis Fase 3 -- uji coba skala besar yang dianggap sebagai standar emas untuk menentukan keamanan dan kemanjuran.
Modi mengatakan pada Agustus 2020 bahwa India siap untuk memproduksi massal vaksin COVID-19 ketika para ilmuwan memberikan izin.
Ketua PBB Antonio Guterres telah mendorong "vaksin rakyat" yang tersedia dan terjangkau di mana-mana dan menyatakan keprihatinannya pada Selasa bahwa beberapa negara "dilaporkan membuat kesepakatan sampingan secara eksklusif untuk penduduk mereka sendiri".
"Vaksinasi seperti itu tidak hanya tidak adil, itu merugikan diri sendiri. Tidak ada dari kita yang aman sampai kita semua aman. Semua orang tahu itu," katanya kepada Majelis Umum.
Â
Simak video pilihan berikut:
Sikap Australia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kepada Majelis Umum pada hari Jumat: "Siapa pun yang menemukan vaksin harus membagikannya."
"Beberapa mungkin melihat keuntungan jangka pendek, atau bahkan keuntungan," kata Morrison.
"Tapi saya yakinkan Anda kepada siapa pun yang mungkin berpikir seperti itu, umat manusia akan memiliki ingatan yang sangat panjang dan menjadi hakim yang sangat, sangat kejam.
"Janji Australia jelas: jika kami menemukan vaksin, kami akan membagikannya. Itulah janji yang harus kita semua buat," kata Morrison.
Paus Fransiskus mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat kemarin bahwa anggota masyarakat yang miskin dan terlemah harus mendapatkan perlakuan istimewa ketika vaksin virus corona siap.
India, negara terpadat kedua di dunia setelah China, telah mencatat lebih dari 5,8 juta kasus COVID-19, kedua setelah Amerika Serikat.
Advertisement