Air Terjun Darah hingga Benua Tanpa Semut, 8 Fakta Unik di Balik Kemisteriusan Antartika

Antartika sebagai salah satu tempat misterius di Bumi ternyata memiliki beragam fakta unik yang belum diketahui oleh banyak orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 19:10 WIB
Pecahan Es di Antartika.
Pecahan Es di Antartika. (Liputan6/AP/Andrew Shepherd)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak sekali fakta menarik yang belum kita ketahui tentang planet kita, Bumi. Hal tersebut meliputi tempat-tempat dengan lokasi terpencil, sulit dijangkau dan memiliki iklim yang ekstrem seperti Benua Antarktika.

Benua Antarktika merupakan salah satu tempat paling misterius di Bumi.

Benua Antartika yang sangat luas menarik perhatian para ilmuwan untuk mulai menjelajahi benua ini, mencari fakta-fakta unik yang terpendam. Banyak di antaranya yang masih belum banyak diketahui.

Berikut ini 8 di antaranya fakta unik mengenai Benua Antartika, dikutip dari situs Bored Panda, Selasa (29/9/2020):

1. Ada Tempat di Antarktika yang Belum Menerima Hujan atau Salju Selama 2 Juta Tahun

Dry Valley Satu-satunya Tempat di Antartika yang Tidak Tertutup Salju
Dry Valley terbentuk akibat dari pergerakan angin Katabatic (Sumber foto: coolantartika.com)

Di Antarktika, sekitar 1% benua (4.000 km atau 2.500 mil) secara permanen terbebas dari es. Area itu disebut lembah kering atau oasis Antarktika.

Area itu dianggap sebagai gurun terkejam di dunia dan diperkirakan tak pernah mengalami hujan atau salju selama hampir 2 juta tahun.

Menurut sebuah studi yang dipimpin oleh para ilmuwan Australia, akibat perubahan iklim, area bebas es di Antarktika dapat meluas hingga 25% pada akhir abad ke-21. Ini bisa secara drastis mengubah keanekaragaman hayati benua.Blood Falls

2. Ada Air Terjun di Antarktika yang Disebut Air Terjun Darah

Air Terjun Darah
Air terjun darah atau Blood Falls di Antartika. (Wikipedia)

Blood Falls atau Air Terjun Darah ini tidak benar-benar mengalirkan darah. 

5 juta tahun yang lalu, saat permukaan laut naik, Antarktika Timur mengalami banjir dan danau air asin terbentuk di sana. Setelah jutaan tahun, gletser terbentuk di atas danau. Danau subglasial di bawah Air Terjun Darah tiga kali lebih asin dari air laut.

Air di bawah gletser mengandung banyak zat besi. Lalu ketika air yang kaya zat besi tersebut bersentuhan dengan udara, zat besi tersebut teroksidasi dan berubah warna menjadi merah darah, ketika mengalir di atas es akan terlihat seperti noda darah.

3. Antarktika Adalah Satu-Satunya Tempat di Dunia yang Tidak Ditempati Semut

Ilustrasi semut
Ilustrasi semut

Hampir setiap bagian tanah di Bumi menampung setidaknya satu spesies semut asli atau invasif.

Namun di Antarktika, Kutub Utara dan beberapa pulau terpencil lainnya adalah tempat di Bumi yang tidak dijajah semut.

4. Suhu Permukaan Terendah di Bumi yang Pernah Tercatat Adalah -144 ° F (-98 ° C)

Retakan es di Antartika
Salah satu gunung es terbesar di dunia yang pernah tercatat, lepas dari lapisan es Larsen C di Antartika (12/7/2017). (British Antarctic Survey via AP)

Pada tahun 2013 diperkirakan bahwa suhu permukaan terdingin di Bumi, yang tercatat di Antartika, adalah -135 ° F (-93 ° C). Namun tahun ini penelitian telah direvisi dan para ilmuwan mengumumkan bahwa di situs terdingin di Bumi, suhu bisa turun lebih rendah lagi, hingga -144 ° F (-98 ° C).

Mereka mengamati satu malam dii kutub saat musim dingin. Rekor suhu mencapai  -144 ° F (-98 ° C) di permukaan Bumi, menurut para ilmuwan.

Kondisi suhu rendah tersebut dapat terjadi karena udara kering dan langit cerah yang berlangsung selama beberapa hari. Jika mereka bertahan lebih lama, suhu bisa turun lebih rendah lagi, tetapi para peneliti tidak meneruskan pengamatan.

5. Suhu Tertinggi yang Pernah Tercatat di Antarktika Adalah 63,5 ° F (17,5 ° C)

Traveling ke Antartika? Ini Pengalaman yang Akan Anda Alami
Antartika (Sumber foto: Stephanie Huston)

Suhu tertinggi yang pernah tercatat di benua Antarktika, adalah 63,5 ° F (17,5 ° C). Penemuan itu dilakukan pada 2015 di Argentine Research Base Esperanza, dekat ujung utara Semenanjung Antarktika.

Suhu yang lebih tinggi, 67,6 ° F (19,8 ° C) tercatat di pulau Signy, yang terletak di Kepulauan Orkney Selatan Antarktika, pada tahun 1982.

6. Antarktika Adalah Satu-Satunya Benua Tanpa Reptil dan Ular

Taring Ular
pixabay.com/users/kandhalkeshvala-4969592/

Namun ada banyak sekali bentuk satwa liar lainnya, seperti paus, anjing laut, penguin dan burung lainnya.

Penguin merupakan burung paling mendominasi di Antarktika.

Mereka hidup berkoloni dan bertahan hidup dalam kondisi yang paling keras. Dari tujuh belas spesies penguin berbeda yang ada, dua di antaranya yang merupakan penghuni tetap Antarktika yaitu Penguin Kaisar dan Penguin Adélie.

Jenis lainnya adalahh jenis makaroni, gentoo dan chinstrap. Mereka berkembang biak di ujung utara Semenanjung Antarktika, di mana kondisinya tidak terlalu keras. 

7. Antarktika Adalah Benua Terdingin dan Terkering

Fosil hutan purba berusia 280 juta tahun di Antartika - AP
Fosil hutan purba berusia 280 juta tahun di Antartika - AP

Terlepas dari semua esnya, Antarktika secara teknis adalah gurun, karena tingkat curah hujan yang rendah. Daerah bagian dalam menerima curah hujan rata-rata 2 inci (50 milimeter) dalam bentuk salju setiap tahun.

Sebagai perbandingan, Gurun Sahara menerima hujan dua kali lebih banyak setiap tahun. Pesisir Antarktika juga menerima banyak air tetapi tidak seperti di gurun lainnya, ia tidak meresap ke dalam tanah.

8. Tidak Ada Beruang Kutub di Antarktika, hanya Ada di Arktika

Beruang kutub kelaparan saat es Kutub Utara mencair (Antara)
Beruang kutub kelaparan saat es Kutub Utara mencair (Antara)

Beruang coklat di Amerika Utara dan Eurasia adalah nenek moyang dari polar bear atau beruang kutub. Secara alami, beruang kutub sekarang hidup di negara-negara yang mengelilingi Lingkaran Arktika: AS (Alaska), Norwegia, Rusia, Kanada, dan Greenland.

Bertentangan dengan kepercayaan populer, beruang kutub tidak hidup di Antartika. Mereka hanya di Kutub Utara, karena tidak mungkin mereka mencapai kutub selatan.

Beruang Kutub tidak bisa mengatasi suhu tropis dalam perjalanan ke sana dan tidak ada cara untuk sampai ke sana lewat darat.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya