Gencatan Senjata Baru Disepakati, Armenia - Azerbaijan Berkonflik Lagi

Aksi penembakan oleh pasukan Armenia di Azerbaijan kembali terjadi hingga menewaskan 7 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Okt 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2020, 17:00 WIB
FOTO: Tentara Armenia Tembakkan Meriam ke Azerbaijan
Tentara Armenia menembakkan meriam ke arah Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, Selasa (29/9/2020). Pasukan Armenia dan Azerbaijan saling serang saat memperebutkan Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri. (Sipan Gyulumyan/Armenian Defense Ministry Press Service/PAN Photo via AP)

Liputan6.com, Baku - Azerbaijan melaporkan bahwa penembakan oleh pasukan Armenia di kota terbesar kedua negara itu telah menyebabkan tujuh orang tewas, satu hari setelah gencatan senjata antara kedua belah pihak akan diberlakukan.

Sebuah "serangan rudal baru setiap malam oleh pasukan Armenia di daerah pemukiman (bernama) Ganja" menewaskan tujuh orang tewas dan 33 luka-luka termasuk anak-anak, tulis kementerian luar negeri Azerbaijan di Twitter. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Minggu (11/10/2020).

Persetujuan penghentian pertempuran yang telah berkecamuk selama dua minggu mulai berlaku pada siang hari Sabtu dan disetujui oleh menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan dalam pembicaraan maraton yang ditengahi Rusia di Moskow.

Bentrokan antara kedua negara yang telah menjadi musuh lama itu, meletus lagi pada akhir bulan lalu atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh di Azerbaijan dan pertempuran sengit telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan orang terlantar.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Perdebatan Wilayah Sengketa

FOTO: Perang Armenia - Azerbaijan, Warga Berlindung dari Serangan Bom
Warga duduk dalam tempat penampungan untuk melindungi diri dari serangan bom di Stepanakert, Republik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, 27 September 2020. Serangan antara Armenia dan Azerbaijan menewaskan puluhan orang. (Karo Sahakyan/ArmGov/PAN Photo via AP)

Kementerian pertahanan di wilayah yang memisahkan diri mengatakan pasukan Armenia menghormati gencatan senjata dan pada gilirannya menuduh Azerbaijan menembaki daerah sipil.

Laporan tentang "Pasukan Karabakh yang menembaki Ganja adalah kebohongan mutlak", tambahnya.

Wilayah yang disengketakan adalah daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan, rumah bagi sekitar 150.000 orang, yang melepaskan diri dari kendali Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya