Liputan6.com, London - Planet Mars sedang berada di titik terbesar dan paling terang saat ini karena sejajar dengan Bumi, di sisi yang sama dari Matahari.
Dikutip dari BBC, Selasa (13/10/2020), setiap 26 bulan Mars dan Bumi bergerak berdekatan, sebelum kemudian menyimpang lagi pada orbit terpisah.
Baca Juga
Pada hari Selasa minggu lalu, momen tersebut dapat terlihat dan para astronom menyebut momen ini sebagai "opposition". Saat ketiga benda langit ini akan berada dalam garis lurus pada pukul 23:20 GMT (00:20 BST).
Advertisement
"Tapi Anda tidak perlu menunggu sampai tengah malam, pada pukul sembilan atau 10 malam Anda akan dengan mudah melihatnya di tenggara. Anda tidak bisa melewatkannya, itu adalah objek mirip bintang paling terang di bagian langit itu," imbuh Damian Peach, astrografer.
Pekan ini kita hanya menyaksikan momen perpisahan, pendekatan terdekat Mars dan Bumi dalam siklus 26 bulan telah terjadi pada Selasa lalu.
Jarak 62.069.570 km, atau 38.568.243 mil. Itu adalah celah tersempit momen serupa hingga tahun 2035.
Pada jarak terakhir kemunculan terjadi di tahun 2018, saat itu Bumi dan Mars hanya berjarak 58 juta km. Tetapi momen tahun ini lebih istimewa bagi astrofotografer di Belahan Bumi Utara karena ketinggian Planet Merah di langit kali ini lebih tinggi.
Hal tersebut membuat teleskop tidak perlu melihat terlalu banyak atmosfer bumi yang bergejolak, sehingga tidak mengganggu gambar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mars Lebih Mudah Diamati dan Diambil Gambarnya
Damian seorang astrografer berpengalaman menggunakan teknik yang disebut "lucky imaging" untuk mendapatkan bidikan yang sempurna. Mengambil banyak bingkai dan kemudian menggunakan perangkat lunak untuk menyatukan tampilan yang paling tajam.
Gambar Damian menunjukkan dengan jelas "dikotomi Mars", kontras tajam antara dataran rendah yang mulus di Belahan Bumi Utara dan dataran yang lebih terjal di Belahan Bumi Selatan. Terbukti juga lapisan es karbon dioksida Mars di kutub selatan.
Gambar itu diambil menggunakan teleskop Celestron 14 inci. Damian juga menambahkan bahwa teleskop setengah ukuran dari yang ia pakai pun dapat melihat Mars dengan baik karena momen ini.
Momen ini dimanfaatkan untuk mengirim wahana antariksa dari Bumi ke Mars karena jarak keduanya yang berdekatan. Saat ini sedang dilakukan tiga misi perjalanan (pengorbit Uni Emirat Arab, Pengorbit dan Penjelahan China dan Penjelajah AS).
Eropa dan Rusia juga berharap dapat mengirim penjelajahan ExoMars "Rosalind Franklin" namun mereka melewatkan momen ini dan harus menunggu lagi sampai tahun 2022.
Jarak kedua planet ini mencapai lebih dari 100 juta km, variasi ini merupakan dampak dari bentuk elips pada orbit Mars dan Bumi.
Â
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement