Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan rumah atau (PR) merupakan aspek penting dari sistem pendidikan dan sering kali ditakuti oleh sebagian besar siswa di seluruh dunia.
Meskipun banyak guru dan cendekiawan pendidikan percaya PR meningkatkan kinerja pendidikan, banyak kritikus dan siswa tidak setuju dan percaya tidak ada korelasi antara pekerjaan rumah dan peningkatan nilai ujian.
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) adalah organisasi antar pemerintah. Dengan kantor pusat di Paris, organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk merangsang perdagangan global dan kemajuan ekonomi di antara negara-negara anggota.
Advertisement
Baca Juga
Pada tahun 2009, OECD melakukan studi terperinci untuk menetapkan jumlah jam yang dialokasikan untuk mengerjakan pekerjaan rumah oleh siswa di seluruh dunia dan melakukan penelitian di 38 negara anggota.
Subjek uji untuk penelitian ini adalah siswa sekolah menengah berusia 15 tahun di negara-negara yang menggunakan ujian PISA dalam sistem pendidikan mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Shanghai, China memiliki jumlah jam pekerjaan rumah tertinggi dengan 13,8 jam per minggu.
Rusia mengikuti di urutan selanjutnya, di mana siswa memiliki rata-rata 9,7 jam pekerjaan rumah per minggu. Finlandia memiliki jumlah jam pekerjaan rumah paling sedikit dengan 2,8 jam per minggu, diikuti oleh Korea Selatan dengan 2,9 jam.
Di antara semua negara yang diuji, rata-rata waktu PRÂ adalah 4,9 jam per minggu.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Interpretasi data
Meskipun siswa dari Finlandia menghabiskan paling sedikit jumlah jam untuk pekerjaan rumah mereka per minggu, mereka melakukan tes yang relatif baik yang mendiskreditkan gagasan korelasi antara jumlah jam yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah dengan kinerja ujian.
Remaja Shanghai yang menghabiskan waktu paling banyak untuk mengerjakan pekerjaan rumah juga menghasilkan kinerja yang sangat baik dalam tes sekolah, sementara siswa dari beberapa daerah seperti Makau, Jepang, dan Singapura meningkatkan skor sebesar 17 poin per jam tambahan untuk pekerjaan rumah.
Data menunjukkan hubungan yang erat antara latar belakang ekonomi siswa dan jumlah jam yang mereka habiskan untuk pekerjaan rumah mereka.
Siswa dari latar belakang yang kaya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah jika dibandingkan dengan rekan mereka yang kurang beruntung, kemungkinan besar karena akses ke tutor pribadi dan homeschooling.
Di beberapa negara seperti Singapura, siswa dari keluarga kaya menginvestasikan lebih banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah mereka daripada siswa yang kurang beruntung dan menerima hasil ujian yang lebih baik.
Berikut ini negara yang menghabiskan waktu paling banyak untuk melakukan pekerjaan rumah (PR). Termasuk peringkat negara dengan rata-rata waktu mengerjakan PR per minggu:
1. China 13,8 jam/minggu
2. Rusia 9,7 jam/minggu
3. Singapura 9,4Â jam/minggu
4 Kazakhstan 8,8Â jam/minggu
5 Italia 8,7Â jam/mingguÂ
6 Irlandia 7,3Â jam/mingguÂ
7 Rumania 7,3Â jam/minggu
8 Estonia 6,9Â jam/minggu
9 Lituania 6,7Â jam/minggu
10 Polandia 6,6Â jam/minggu
11 Spanyol 6,5Â jam/minggu
12 Hongaria 6,2Â jam/minggu
13 Latvia 6,2Â jam/mingguÂ
14 UEA 6,2Â jam/minggu
15 USA 6,1Â jam/minggu
16 Australia 6Â jam/minggu
17 Hong Kong 6Â jam/minggu
18 Kroasia 5,9Â jam/minggu
19 Makau 5,9Â jam/minggu
20 Belanda 5,8Â jam/minggu
Advertisement