Liputan6.com, Washington D.C- Kepala penasihat upaya Amerika Serikat untuk mengembangkan vaksin Virus Corona COVID-19 Moncef Slaoui berencana bertemu dengan tim presiden terpilih Joe Biden.
Dilansir US News, Senin (7/12/2020), rencana pertemuan itu dilakukan untuk membahas program sebelum putaran pertama pemberian vaksin yang diharapkan pada Desember 2020.
Kepala penasihat inisiatif Operation Warp Speed ​​pemerintah AS, Moncef Slaoui mengatakan, ia belum bertemu dengan Biden, yang pekan lalu mengkritik rencana distribusi vaksin pemerintahan Donald Trump.
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dengan "Face the Nation" di CBS, Slaoui menyampaikan, "Kami begitu menantikannya karena sebenarnya semuanya telah direncanakan dengan sangat tepat."
Sebelumnya, Biden mengatakan pada 4 Desember bahwa timnya belum melihat garis besar rincian dari pemerintahan Trump untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 ke negara-negara bagian, yang disebutnya sebagai proses yang mahal dan sulit.
"Tidak ada rencana rinci yang kami lihat, tentang bagaimana Anda mengeluarkan vaksin dari wadah, ke dalam jarum suntik, ke lengan seseorang," ujar Biden.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kehadiran Biden dalam Pertemuan Belum Terkonfirmasi
Sementara itu, Slaoui menjelaskan bahwa rencana pemerintah bergantung pada badan kesehatan negara bagian untuk mengirimkan vaksin.
"Saya pikir rencananya ada dan saya merasa yakin bahwa kami akan menjelaskannya, semuanya secara detail. Saya berharap tim transisi baru akan memahami bahwa segala sesuatunya direncanakan dengan baik," kata Slaoui kepada program CBS.
Namun, belum ada informasi lebih lanjut apakah Biden akan menghadiri pertemuan itu.Â
AS sejauh ini sedang berjuang dengan kebangkitan COVID-19, yang telah mencetak rekor dalam infeksi dan jumlah kematian harian yang telah melebihi 2.000 dalam beberapa hari terakhir.
Lebih dari 281.000 orang di AS telah meninggal akibat COVID-19, menurut data dari Reuters.
Presiden Donald Trump, yang menolak untuk mengakui kekalahannya dari Biden dalam Pemilu AS 2020, menyebabkan terjadinya penundaan dalam proses transisi, yang memungkinkan tim penasihat kesehatan Gedung Putih untuk berkomunikasi dengan tim penasihat kesehatan Biden yang baru.
Advertisement