Kloter Kedua Vaksin COVID-19 Siap Dikirim, AS Catat 3.580 Kematian dalam Satu Hari

Kloter kedua vaksin COVID-19 di Amerika Serikat siap dikirim, bersamaan ketika negara tersebut tengah menghadapi rekor kematian akibat COVID-19 baru.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Des 2020, 12:24 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 11:59 WIB
FOTO: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Petugas kesehatan mempersiapkan pemberian vaksin COVID-19 di Long Island Jewish Medical Center, New York, AS, 14 Desember 2020. AS mulai memberikan vaksin COVID-19 pertamanya pada Senin (14/12), dengan dosis pertama disuntikkan kepada para petugas kesehatan dan staf panti wreda. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat tengah bersiap untuk mengirimkan 5,9 juta dosis vaksin Virus Corona baru yang hampir mendapat persetujuan peraturan, bersamaan ketika negara itu menderita korban tewas akibat COVID-19 harian tertinggi dengan 3.580 nyawa hilang. 

Rekor tragis tercatat ketika angkat rawat inap di AS naik untuk hari ke-19 berturut-turut, meningkatkan taruhannya ketika regulator tengah mempertimbangkan apakah pihaknya akan memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin yang dikembangkan oleh Moderna. Hal ini sepekan setelah AS mengotorisasi vaksin pertama dari Pfizer dan mitra BioNTech. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Jumat (18/12/2020).

Sebanyak 232.255 kasus AS lainnya dilaporkan pada hari Rabu, menjadi beban kasus harian tertinggi kedua yang tercatat.

Amerika Serikat memimpin dunia dengan 307.767 kematian kumulatif dan hampir 17 juta kasus COVID-19 yang dilaporkan, karena banyak orang Amerika dan pemerintahan Presiden Donald Trump yang telah menolak seruan oleh para ahli kesehatan untuk menerapkan perintah tinggal di rumah dan memakai masker, yang terbukti efektif mengendalikan penularan virus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertimbangkan Efektivitas Vaksin COVID-19 Moderna

FOTO: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Petugas kesehatan mempersiapkan pemberian vaksin COVID-19 di Long Island Jewish Medical Center, New York, AS, 14 Desember 2020. AS mulai memberikan vaksin COVID-19 pertamanya pada Senin (14/12), dengan dosis pertama disuntikkan kepada para petugas kesehatan dan staf panti wreda. (Xinhua/Wang Ying)

Panel penasihat dari luar FDA sedang mempertimbangkan keamanan dan keefektifan kandidat vaksin Moderna dan secara luas diharapkan untuk memberikan suara dalam mendukung penggunaan darurat.

Para ahli mengatakan pilihan pengobatan saat ini dapat membantu orang yang hidup dengan HIV secara efektif mengelola penyakit dengan efek samping yang minimal.

Otorisasi FDA diperkirakan akan keluar pada Jumat (18/12/2020).

Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis bahwa 5,9 juta dosis Moderna, atau cukup untuk menyuntik setengah dari jumlah orang, telah dialokasikan untuk gubernur negara bagian dan siap dikirim ke seluruh negeri.

"Kami siap memulai pengiriman akhir pekan ini kepada mereka untuk peluncuran Senin, Selasa, Rabu pekan depan," kata Azar.

Penasihat FDA minggu lalu telah menunjukkan dukungannya terhadap vaksin Pfizer / BioNTech dan badan tersebut memberikan EUA sehari kemudian.

Vaksin Moderna memiliki persyaratan penyimpanan dingin yang lebih ringan daripada suntikan Pfizer-BioNTech, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk daerah terpencil dan pedesaan. Keduanya memiliki tingkat keefektifan hingga 95 persen dalam mencegah penyakit dalam uji klinis penting.

Infografis Negara yang Gratiskan Vaksin COVID-19:

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya