Tuding Mata-matai Korut, Adik Kim Jong-un Kecam Korea Selatan

Adik Kim Jong-un yakni Kim Yo-jong menuding Korea Selatan memiliki mata-mata untuk Korea Utara.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Jan 2021, 08:02 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 08:02 WIB
4 Fakta Sosok Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un yang Bakal Jadi Pemimpin Korea Utara
Kim Yo-jong disebut sebagai pewaris tahta pemimpin Korea Utara, jika Kim Jong-un meninggal dunia. (Sumber: Forbes)

Liputan6.com, Pyongyang - Saudari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengakui bahwa parade militer terjadi saat dia mengutuk Korea Selatan karena mengambil "pendekatan bermusuhan terhadap sesama orang di Korea Utara."

Kim Yo Jong, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi negara, juga mengkonfirmasi bahwa kongres partai yang berkuasa yang berlangsung delapan hari telah selesai pada hari Selasa. Demikian seperti mengutip Straits Times, Rabu (13/1/2021).

Saudaranya, Kim Jong-un menguraikan tujuan militer Pyongyang selama pertemuan para pejabat partai, termasuk meningkatkan persenjataan nuklirnya dalam menghadapi "permusuhan" AS.

Kakak perempuan Kim menggunakan kata-kata seperti "idiot" untuk menggambarkan pejabat keamanan Korea Selatan karena terlalu memperhatikan apa yang dilakukan Pyongyang selama pertemuan itu.

"Orang selatan adalah kelompok yang benar-benar aneh yang sulit dimengerti," katanya, mengkritik intelijen militer Korea Selatan yang melacak pergerakan di Pyongyang, dan mengungkapkan bahwa Korea Utara mungkin mengadakan apa yang tampak seperti parade militer pada Minggu malam.

"Mengapa mereka menjulurkan leher untuk mengikuti apa yang terjadi di Utara?" kata Kim Yo Jong, menurut laporan KCNA.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Kim Jong-un Serang AS

Kim Jong-un sedang menandatangani sebuah buku tamu dengan didampingi adiknya Kim Yo-jong.
Kim Jong-un sedang menandatangani sebuah buku tamu dengan didampingi adiknya Kim Yo-jong. (AP)

Komentarnya menyusul serangan AS oleh saudara laki-lakinya selama pertemuan, kongres partai berkuasa pertama Korea Utara dalam lima tahun.

Pemimpin Korea Utara itu menyatakan AS sebagai "musuh utama terbesar" dan mengatakan dia akan melakukan "segalanya" untuk memajukan kemampuan nuklir dan militer Pyongyang, meletakkan tantangan diplomatik baru bagi pemerintahan Biden yang akan datang.

"Kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk memperkuat kemampuan pencegahan perang nuklir kami dan mengembangkan kekuatan militer terkuat," kata Kim dalam pidatonya di depan kongres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya