Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang pada Minggu (14/2) bergegas untuk mengumpulkan informasi terkait gempa magnitudo 7,3 yang melanda Fukushima pada Sabtu (13/2) pukul 11 malam.
Dilansir Kyodo News, Minggu (14/2) setidaknya ada 100 orang yang terluka dan pemadaman listrik terjadi akibat gempa tersebut.
Namun, gempa itu tidak berpotensi tsunami dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Advertisement
Selain itu, otoritas Jepang juga mengatakan tidak adanya masalah yang ditemukan di pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah yang terkena dampak gempa.
Menurut penghitungan Kyodo News, lebih dari 100 orang mengalami luka di Miyagi, Fukushima dan beberapa prefektur lainnya.
Anggota kabinet Jepang melakukan pertemuan pada Minggu pagi (14/2) dan mendapatkan informasi tambahan tentang tingkat kerusakan yang disebabkan oleh gempa, yang terdaftar diatas 6 pada skala intensitas seismik 7 di beberapa bagian prefektur Fukushima dan Miyagi - daerah yang mengalami kerusakan akibat gempa dahsyat dan tsunami pada 2011 silam yang memicu kehancuran nuklir.
Saksikan Video Berikut Ini:
Sebagian Besar Listrik yang Padam Telah Teratasi
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa pemerintah telah menerima laporan tentang banyaknya korban yang terluka tetapi tidak ada korban jiwa.
Pemadaman listrik, yang mempengaruhi sekitar 900.000 rumah pada satu area, sebagian besar telah teratasi pada pagi hari, kecuali beberapa ratus rumah di Prefektur Fukushima.
Menurut otoritas Prefektur Fukushima, ada 64 pusat evakuasi yang telah didirikan di Fukushima dan sekitar 200 orang telah mengungsi.
Sementara menurut East Japan Railway Co, layanan kereta shinkansen Tohoku antara Stasiun Nasushiobara di Prefektur Tochigi dan Stasiun Morioka di Prefektur Iwate telah ditangguhkan sementara.
Shinkansen Yamagata juga menghentikan layanan mereka, seperti halnya shinkansen Akita antara stasiun Morioka dan Akita.
Advertisement