Badai Salju Medea Landa Yunani Tewaskan 3 Orang, Terburuk dalam 1 Dekade

Akibat dari badai salju terburuk dalam lebih dari satu dekade yang melanda Yunani mengakibatkan tiga orang tewas hingga terhentinya proses vaksinasi COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Feb 2021, 08:35 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 05:30 WIB
Kuil Parthenon di situs arkeologi bukit Acropolis saat hujan salju lebat di Athena.
Kuil Parthenon di situs arkeologi bukit Acropolis saat hujan salju lebat di Athena. (Foto: AFP)

Liputan6.com, Athena - Tiga orang tewas ketika hujan salju lebat turun dan angin kencang melanda Yunani  pada Selasa 16 Februari. Insiden itu mengganggu transportasi darat dan laut serta menghentikan vaksinasi COVID-19 di Athena. 

Badai salju dingin yang dijuluki "Medea", diambil dari nama penyihir Yunani mitos Argonauts, mengirim suhu paling rendah yakni minus 19 derajat celcius di kota barat laut Florina. Demikian seperti dilansir dari laman RTE, Rabu (17/2/2021). 

"Terakhir kali kami melihat begitu banyak salju di pusat Athena adalah pada Februari 2008," kata ahli meteorologi Costas Lagouvardos kepada AFP. 

Di pulau Evia dekat Athena, dua pria lanjut usia yang menderita masalah pernapasan meninggal setelah alat bantu pernapasan mereka mati saat listrik padam, lapor TV negara ERT. 

Sementara itu di Kreta, seorang peternak berusia 60-an ditemukan tewas di salju di luar lumbung di desa Kaminaki di timur pulau itu, TV ERT menambahkan. 

Hentikan Proses Vaksinasi COVID-19

Alun-alun Monastiraki di pusat kota Athena, tertutup badai salju.
Alun-alun Monastiraki di pusat kota Athena, tertutup badai salju. (Foto: AFP)

Fenomena langka tersebut mendorong pihak berwenang untuk membatalkan semua vaksinasi virus corona yang direncanakan di ibu kota pada hari itu. 

Evia, pulau terbesar kedua di Yunani, telah mengalami mati listrik selama dua hari, dan sejumlah pohon tumbang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa bagian wilayah Athena yang lebih besar. 

Lebih dari selusin kota di ibu kota telah terpengaruh, kata para pejabat. 

"Perhatian besar kami adalah jaringan listrik," kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis setelah rapat kabinet darurat. 

"Kami membutuhkan kesabaran untuk menyelesaikan masalah yang benar-benar luar biasa ini." 

Kondisi cuaca juga memicu kekhawatiran tentang kondisi ribuan orang yang tinggal di kamp-kamp migran di seluruh negeri. 

Selama beberapa hari terakhir, badan pengungsi PBB UNHCR telah mengirim radiator ke kamp-kamp di seluruh negeri di mana puluhan ribu pencari suaka telah berjuang melawan cuaca dingin dan hujan es.

Kantong tidur dan selimut tambahan juga telah dibagikan, kata sumber kementerian migrasi kepada AFP. 

Perkiraan Cuaca Membaik

Negara
Bendera negara Yunani

Di kamp Elaionas dekat Athena, sekitar 200 pengungsi harus ditempatkan kembali sementara di kontainer dan gym dalam ruangan setelah tenda mereka rusak akibat salju, menurut kelompok pendukung migran. 

Pihak berwenang menutup jalan raya utama antara Athena dan kota kedua Yunani, Thessaloniki, sementara angin berkecepatan hingga 100 kilometer per jam menghentikan pengiriman antara daratan Yunani dan pulau-pulau Aegean. 

Salju yang turun sepanjang hari Senin mengganggu lalu lintas di pusat kota pada hari Selasa dan juga di pinggiran utara. 

Salju juga mengubah pantai berpasir tepi laut Athena menjadi putih. 

Cuaca diperkirakan akan membaik mulai Rabu. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya