China Dukung ASEAN Tak Intervensi Kudeta Myanmar

Menlu China Wang Yi mendukung ASEAN yang tak intervensi Myanmar. Namun, ia berharap situasi negara itu stabil.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Mar 2021, 19:25 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021, 19:25 WIB
Jemuran Kain Penahan Serangan dari Aparat Myanmar
Seorang perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)

Liputan6.com, Beijing - China mendukung ASEAN yang tidak ikut campur kondisi di Myanmar. Posisi ASEAN berdasarkan pada prinsip non-interference di Piagam ASEAN.

Pandangan China itu merupakan satu dari tiga poin yang disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi terkait isu Myanmar.

"Myanmar adalah anggota dari keluarga ASEAN. China mendukung ASEAN dalam menegakan prinsip-prinsip non-campur tangan dalam masalah internal dan pembangunan konsesus, dan mediasi dengan ASEAN Way untuk mencari pijakan bersama," ujar Menlu Wang Yi dalam konferensi pers Minggu 7 Maret 2021.

Sebelumnya, Menlu Indonesia Retno Marsudi juga berkata bahwa ASEAN tidak akan campur tangan kepada isu Myanmar. Hal itu ia sampaikan ujar rapat non-formal bersama menlu-menlu ASEAN.

Menlu Wang Yi turut meminta agar perdamaian dan stabilitas dijaga karena merupakan syarat dari pertumbuhan suatu negara. Ia mengimbau agar semua pihak terkait di Myanmar bisa menahan diri dan bertindakan atas kepentingan rakyat.

"Prioritas yang segera adalah mencegah pertumpahan darah dan konflik, dan menenangkan dan mendingingkan situasi sesegera mungkin," ujar Wang Yi.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Anggap Myanmar Saudara

Potret Polisi Myanmar Pukuli Pengunjuk Rasa
Polisi membawa seorang pengunjuk rasa saat mereka menahannya selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Sabtu (6/3/2021). PBB Myanmar mengecam tindakan kekerasan aparat terhadap pendemo dalam aksi damai menolak kudeta militer. (AFP Photo)

Menlu Wang Yi berkata bahwa China siap membantu mediasi di Myanmar. Poin terakhir yang Wang Yi sampaikan adalah Myanmar dan China merupakan saudara. 

China dan Myanmar adalah saudara 'pauk-phaw' yang terkoneksi dengan gunung dan sungai yang sama," ujar Wang Yi.

Meski demikian, Wang Yi berkata China akan selalu berteman dengan Myanmar tanpa memusingkan bagaimana situasi terjadi berkembang.

"Tak peduli bagaimana situasi berkembang, China tidak akan goyah dari komitmennya dalam memajukan relasi China-Myanmar, dan tidak akan mengubah jalur dalam memprosikan persahabatan dan kooperasi," ujarnya.


Indonesia dan ASEAN Tak Campur Tangan

Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers Kedatangan Vaksin COVID-19 di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin, 7 Desember 2020.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia menghormati Piagam ASEAN terkait kudeta di Myanmar. Salah satunya yaitu menghormati dasar prinsip non-campur tangan (non-interference) di Piagam ASEAN. 

"Tugas negara anggota ASEAN adalah menjalankan prinsip dan nilai-nilai yang tertera di dalam piagam ASEAN," ujar Menlu Retno Marsudi usai pertemuan dengan para menlu ASEAN, Selasa 2 Maret 2021.  

"Menghormati prinsip non-interference adalah wajib. Saya yakin tidak ada satu pun anggota ASEAN yang memiliki intensi untuk melanggar prinsip non-interference," lanjutnya. 

Meski demikian, Menlu Retno memberikan imbauan bahwa Piagam ASEAN juga punya prinsip menghormati demokrasi, HAM, serta good governance, dan semua anggota harus mengikuti prinsip-prinsip tersebut. 

Menlu Retno berkata jika anggota ASEAN gagal mengikuti prinsip-prinsip tersebut, maka cita-cita ASEAN terdampak. 

"Jika ASEAN gagal, Indonesia khawatir ASEAN tidak akan mampu memberikan pelayanan maksimum pada rakyatnya. Yang berarti cita-cita membangun komunitas ASEAN juga akan terganggu," ucap Menlu Retno. 


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya