Liputan6.com, Cape Town - Malibongwe Mfila, seorang penjaga taman khusus di retret safari mewah di Afrika Selatan meninggal setelah dimakan hidup-hidup oleh dua singa saat mengikuti cheetah pada Sabtu 6 Maret 2021.
Dikutip dari The Sun, Selasa (9/3/2021), Mfila sedang melihat jejak cheetah dan ia keluar dari kendaraannya untuk melacaknya dengan kaki.
Baca Juga
Namun, saat ia sedang melakukan hal tersebut, ada dua singa jantan muda yang sedang berbaring 20 meter darinya.
Advertisement
Juru bicara Kepolisian Afrika Selatan Brigadir Motlafela Mojapelo membenarkan Mfila diserang oleh singa yang kemudian ditembak.
"Dia sibuk berkeliling di semak-semak mencari hewan seperti gajah dan singa untuk memberi tahu pemandu di mana harus melakukan game drive. Dia dilaporkan menghentikan kendaraannya dan keluar dan saat dia berjalan menjauh dari jalan dia tiba-tiba diserang dan dibunuh oleh dua singa," jelasnya.
Pengemudi lain di taman melihat singa yang menyerang Mfila lalu membunyikan alarm.
Manajemen Taman Marataba mengonfirmasi bahwa dua singa tersebut telah disuntik mati.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Telah Disuntik Mati Setelah Ditembak
Mojapelo mengatakan bahwa saat singa bertingkah seperti itu, mereka akan mengulangi perbuatannya. "Kalau singa bertingkah seperti itu, jelas akan mengulangi perbuatan yang sama."
Menurut Kepala Eksekutif di otoritas Taman Nasional Afrika Selatan, para staf di taman itu menjadi "putus asa" setelah insiden tragis tersebut.
Juru bicara SANParks, Reynold Thakhuli berkata bahwa melacak satwa liar adalah sebagian besar tugas Mfila di tempat kerjanya.
"Dia melacak satwa liar sebagai bagian dari tugasnya yang biasa untuk Marataba ketika dia meninggal. Dia mengikuti jejak cheetah dan tampaknya telah turun dari kendaraan dan baru berjalan 20 meter ketika dia menemukan dua singa jantan."
CEO dan pemilik More Family Collection, Robert More, memberikan penghormatan kepada Mfila. "Malibongwe adalah bagian integral dari tim pemandu lapangan Marataba Luxury Lodges dan memiliki janji besar untuk masa depan yang sangat sukses."
"Keluarga Marataba hancur oleh kehilangannya dan wataknya yang ceria ditambah dengan bakat alaminya akan sangat dirindukan oleh kita semua di sini," katanya.
Reporter : Paquita Gadin
Advertisement