Eropa Diprediksi Capai Herd Immunity COVID-19 pada Juli 2021

Di Eropa, lebih dari sepertiga populasi Prancis sekarang berada di bawah penguncian baru, sementara demonstrasi akhir pekan terjadi di Jerman, Amsterdam, Bulgaria, dan Swiss.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Mar 2021, 16:31 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 16:31 WIB
Melihat Negara-Negara Uni Eropa Mulai Suntikan Vaksinasi COVID-19
Para staf bekerja di pintu masuk lokasi vaksinasi COVID-19 di Berlin, ibu kota Jerman (27/12/2020). Jerman sudah memberi suntikan pertamanya sehari lebih awal, hanya beberapa jam setelah menerima kiriman vaksin pertamanya. (Xinhua/Shan Yuqi)

Liputan6.com, Paris - Komisaris Uni Eropa Thierry Breton menyatakan, Benua Biru dapat memiliki kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19 pada Juli 2021.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (22/3/2021) hal itu ia yakini lantaran suntikan vaksin di Eropa.

Catatan optimisme datang bahkan ketika beberapa negara Eropa telah mulai memberlakukan kembali pembatasan karena mereka menghadapi infeksi virus Corona COVID-19 yang melonjak, dan setelah pesan yang beragam tentang keamanan vaksin itu sendiri.

"Mari kita ambil tanggal simbolis. Pada 14 Juli, kami memiliki kemungkinan mencapai kekebalan di seluruh benua," Thierry Breton.

"Kami berada di kandang sendiri, karena kami tahu bahwa untuk mengatasi pandemi ini hanya ada satu solusi: Vaksinasi. Vaksin sedang berdatangan," kata Komisaris Uni Eropa itu.

Lebih dari sepertiga populasi Prancis sekarang berada di bawah penguncian baru, sementara frustrasi atas pembatasan akibat virus meluas ke demonstrasi akhir pekan di Jerman, Amsterdam, Bulgaria, dan Swiss.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


350 Juta Dosis untuk Eropa

Hidup Tanpa Lockdown Corona di Swedia
Orang-orang menikmati cuaca hangat di Stockholm, Rabu (22/4/2020). Swedia belum memberlakukan lockdown, seperti mayoritas negara Eropa lainnya, namum pemerintah memberikan tanggung jawab besar kepada penduduknya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona. (Anders WIKLUND/TT NEWS AGENCY/AFP)

Perjuangan Eropa untuk mencegah gelombang ketiga yang mematikan dari infeksi telah diperumit oleh pemberian vaksin yang tidak merata yang mencakup beberapa negara yang menghentikan sementara suntikan AstraZeneca sebagai tanggapan atas kasus-kasus pembekuan darah.

Kini, sebagian besar negara telah kembali menggunakan AstraZeneca setelah Badan Obat-obatan Eropa menganggapnya "aman dan efektif".

Tetapi AstraZeneca hanya mengirimkan 30 persen dari 90 juta dosis yang dijanjikan kepada UE untuk kuartal pertama.

Breton mengatakan, dia yakin lebih banyak vaksin akan segera tiba, dengan 300 hingga 350 juta dosis diperkirakan antara Maret dan Juni 2021.

Dia menambahkan bahwa 55 pabrik sekarang akan memproduksi vaksin di Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya