Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Situs Arkeologi Sanxingdui China

Artefak itu adalah salah satu dari 500 peninggalan Zaman Perunggu yang ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui, China.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Mar 2021, 14:55 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 14:55 WIB
Topeng emas seremonial berusia 3.000 tahun ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui, China (Weibo/Sanxingdui Museum)
Topeng emas seremonial berusia 3.000 tahun ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui, China (Weibo/Sanxingdui Museum)

Liputan6.com, Sanxingdui - Topeng emas seremonial berusia 3.000 tahun telah menjadi sensasi media sosial yang tak terduga di China setelah penemuannya baru-baru ini di provinsi Sichuan. Artefak itu adalah salah satu dari 500 peninggalan Zaman Perunggu yang ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui.

Para ahli mengatakan penemuan itu bisa memberikan wawasan baru tentang negara bagian Shu kuno, China yang menguasai daerah itu sebelum 316 SM. Namun topeng misterius berwajah setengah itu juga telah melahirkan meme dan video penghormatan yang populer di media sosial.

Segera setelah kumpulan penemuan terbaru diumumkan pada hari Sabtu, pengguna platform mikroblogging Weibo mulai membuat gambar yang melapiskan topeng di wajah tokoh budaya pop. Tagar "Kompetisi pengeditan foto topeng emas Sanxingdui" telah dilihat hampir 4 juta kali, dan telah melahirkan banyak postingan karena netizen memuji topeng yang "memukau" dan "indah".

Para pejabat di museum Sanxingdui - salah satu situs arkeologi terpenting di China - segera ikut bersenang-senang. "Selamat pagi, kita baru bangun tidur, rupanya semua orang sibuk melakukan photoshopping?" kata museum dalam posting Weibo baru-baru ini sambil berbagi pandangannya tentang meme itu.

Museum juga merilis video musik animasi promosi yang dibintangi topeng dan artefak lainnya, sementara lagu rap yang dibuat oleh pembawa acara TV yang memuji "kecerdasan" peradaban kuno telah menjadi viral.

Ini bukan pertama kalinya artefak China menarik perhatian pengguna media sosial - di bulan Agustus, peninggalan lain ditemukan menyerupai karakter babi dalam video game populer Angry Birds.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Penemuan Lain

FOTO: Reruntuhan Sanxingdui Prasejarah Dipamerkan di Museum Universitas Shanghai
Pengunjung mengamati benda-benda yang dipamerkan dalam sebuah pameran khusus Reruntuhan Sanxingdui prasejarah yang digelar di Museum Universitas Shanghai, Shanghai, China timur, pada 21 November 2020. (Xinhua/Ren Long)

Selain topeng emas, para arkeolog di Sanxingdui telah menemukan potongan perunggu, lembaran emas serta artefak yang terbuat dari gading, giok, dan sutra.

Barang-barang itu ditemukan dalam enam "lubang pengorbanan", kata Administrasi Warisan Budaya Nasional, yang digunakan peradaban Shu untuk mempersembahkan korban dalam doa untuk kemakmuran dan perdamaian.

Reruntuhan Sanxingdui ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani pada tahun 1929, dan sekarang dianggap sebagai salah satu situs arkeologi terpenting di negara tersebut.

Hingga saat ini, lebih dari 50.000 relik telah digali di situs tersebut, yang berjarak sekitar 60 km (37 mil) dari kota Chengdu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya