Liputan6.com, Delhi - Kasus COVID-19 di India mendapat sebutan, "tsunami, "ledakan", hingga "badai". Lonjakan di negara itu sangat dahsyat karena mencapai 350 ribu per hari, padahal kasusnya pernah turun ke level 15 ribu per hari di awal 2021.Â
Baca Juga
Advertisement
Dampaknya, rumah sakit-rumah sakit di ibu kota Delhi mulai kewalahan, pasien meninggal di jalanan, pasokan oksigen sulit didapat, dan orang kaya hijrah ke negara lain. Negara-negara kaya pun berbondong-bondong mengirim bantuan ke India.Â
Situasi di India menjadi berita terpopuler di kanal global Liputan6.com pada Selasa (27/4/2021).
Berikut daftar artikelnya:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
1. India Butuh Pertolongan
Amerika Serikat akan segera mengirimkan bahan baku untuk vaksin COVID-19, peralatan medis, dan alat pelindung untuk membantu India menanggapi lonjakan besar infeksi virus corona, kata Presiden AS Joe Biden, Minggu (25/4).Â
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengatakan para pejabat AS "bekerja sepanjang waktu" untuk mengerahkan sumber daya dan pasokan yang tersedia untuk membantu India membuat vaksin Covishield dan merawat jutaan orang India yang sakit akibat COVID-19.
Advertisement
2. Hong Kong-Singapura Akan Buka Koridor Perjalanan Udara
 Otoritas Hong Kong dan Singapura akan mengumumkan awal 26 Mei 2021 untuk kordior perjalanan udara yang telah lama tertunda antara kedua kota tersebut, Bloomberg News melaporkan dengan mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Pengumuman itu bisa datang paling cepat Senin (26/4), kata laporan itu, sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Senin (26/4/2021).
3. Orang Kaya India Hijrah ke Negara Lain
Para orang kaya di India berbondong-bondong meninggalkan negara mereka di tengah tsunami COVID-19. Pesawat charter menjadi pilihan.
Menurut laporan Business Insider, Senin (26/4), kasus COVID-19 di India sudah mencapai ratusan ribu per hari. Para hartawan India rela membayar ribuan dolar untuk mendapat tiket penerbangan menit terakhir dan jet pribadi.
Advertisement