Liputan6.com, Beijing - Sebuah taman hiburan di Sichuan, China akan membuat destinasi wisata unik, dengan membuat replika kapal Titanic secara lengkap.
Pendukung utama proyek ini terinspirasi untuk membuat ulang kapal pesiar paling terkenal di dunia dengan nama yang sama - pernah menjadi film terlaris di dunia dan sangat populer di China.
Baca Juga
Investor China, Su Shaojun mengatakan bahwa ia termotivasi untuk membiayai replika kapal mewah tersebut, sepanjang 260 meter untuk menjaga kenangan tentang Titanic tetap hidup.
Advertisement
"Saya berharap kapal ini akan berada di sini dalam 100 atau 200 tahun," kata Su Shaojun, seperti dilansir AFP, Jumat (14/5/2021).
"Kami sedang membangun museum untuk Titanic," terangnya.
Butuh waktu enam tahun - lebih lama dari pembangunan Titanic asli - ditambah 23.000 ton baja, lebih dari seratus pekerja, dan dana US$ 153,5 juta untuk pembangunan Kapal Titanic replika.
Pembangunan itu pun mulai dari ruang makan hingga kabin mewah dan bahkan gagang pintu yang dibuat seperti yang pernah ada di Kapal Titanic asli.
Kapal Titanic, yang terbesar dulunya disebut sebagai kapal yang "tidak dapat tenggelam" oleh pemiliknya - menjadi buah bibir untuk keangkuhan sejak tenggelam di Samudra Atlantik pada tahun 1912 setelah menabrak gunung es.
Tenggelamnya Kapal Titanic, pada saat itu, menyebabkan lebih dari 1.500 orang tewas.
Saksikan Video Berikut Ini:
Biaya Menginap di Replika Titanic
Tak hanya replikasi kapal, taman hiburan itu juga akan menampilkan replika Pelabuhan Southampton yang terlihat dalam film Titanic pada tahun 1997, di mana karakter fiksi yang dimainkan Leonardo DiCaprio (Jack) berayun di atas kapal setelah memenangkan tiketnya dalam sebuah taruhan.
Bus wisata dii taman hiburan tersebut juga akan terus memutar lagu tema film Titanic, "My Heart Will Go On" yang dinyayikan Celine Dion, berulang kali.
Sementara untuk biaya menginap di replika Kapal Titanic, akan dibandrol hingga sekitar US$ 150 per malamnya, untuk "layanan kapal pesiar bintang lima", kata Su Shaojun.
Su Shaojun menambahkan, bahwa dengan bunyi mesin uap yang diputarkan di replika kapal nantinya juga bisa menjadi salah satu suasana berada di laut.
Su Shaojun mengungkapkan, bahwa ia sangat bersemangat dengan pembangunan replika kapal tersebut.
Hal itu pun dilakukannya sampai ia harus menjual aset industri energinya, termasuk saham di beberapa proyek pembangkit listrik tenaga air, untuk diinvestasikan di replika Kapal Titanic.
Advertisement