Liputan6.com, Madrid - Spanyol akan menerima wisatawan dari negara mana pun yang sudah menerima vaksin COVID-19 dengan harapan dapat memicu pemulihan di sektor pariwisata mereka yang hancur.
Dikutip dari Asia One, Minggu (23/5/2021), mulai dari 7 Juni 2021, Spanyol akan mulai memberlakukan peraturan tersebut.
Sebelum pandemi melanda dunia, Spanyol merupakan negara yang paling banyak dikunjungi kedua di dunia. Namun, sekarang sektor pariwisata mereka turun 80% karena pembatasan yang diberlakukan.
Advertisement
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumkan pada hari Jumat 21 Juni 2021 di pameran perdagangan pariwisata internasional FITUR Madrid bahwa wisatawan -- terutama dari Amerika Serikat (AS), akan diizinkan kembali masuk ke negara tersebut dengan catatan sudah divaksinasi COVID-19.
Tidak Perlu Tes PCR
Negara tersebut juga akan mengizinkan wisatawan dari sepuluh negara di luar UE yang dianggap berisiko rendah untuk masuk tanpa tes PCR negatif untuk COVID-19 mulai dari besok, Senin 24 Mei.
Inggris, yang merupakan pasar turis asing terbesar untuk Spanyol, akan dimasukkan dalam daftar bersama dengan Australia, Selandia Baru, dan Israel.
"Mereka disambut - lebih dari diterima - tanpa batasan atau kontrol kesehatan," tutur Sanchez.
Menteri Kesahatan Carolina Darias mengatakan Spanyol sedang bekerja dengan UE untuk memperpanjang progam sertifikat vaksin blok itu yang akan diluncurkan pada 1 Juli ke negara-negara ketiga.
Spanyol adalah salah satu negara yang paling terdampak dari pandemi COVID-19 di Eropa dengan lebih dari 78,000 kematian dan 3,6 juta kasus.
Karena tingkat infeksi yang telah menurun dan angka vaksinasi berkembang secara pesat, jam malam telah dibatalkan di sebagian besar wilayah negara tersebut.
Sanchez memperkirakan bahwa di musim panas, kedatangan para wisatawan akan meningkat 30 hingga 40 persen dari 2019.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement