Malaysia Lockdown 3.0, KBRI Kuala Lumpur Janji Bantu WNI

Malaysia mulai total lockdown selama dua minggu di 1 Juni 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Jun 2021, 17:02 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 17:02 WIB
Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Polisi memeriksa penumpang di kendaraan pada hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia (1/6/2021). Penguncian kedua dilakukan untuk mengatasi pandemi yang memburuk yang telah menempatkan sistem perawatan kesehatannya di ambang kehancuran. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Malaysia resmi melaksanakan total lockdown pada 1 Juni 2021. Lockdown 3.0 ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan demi memutus rantai penularan COVID-19.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menegaskan semua kegiatan ekonomi dan sosial tak boleh beroperasi, kecuali yang esensial. Mobilisasi masyarakat juga terbatas. Meski demikian, e-commerce dan restoran masih buka dengan mengikuti protokol. 

KBRI Kuala Lumpur kembali mengimbau agar WNI tidak panik. Pihak kedutaan juga berjanji akan memberikan bantuan.

"Total lockdown telah dimulai Hari ini hingga tanggal 14 Juni 2021 untuk fase pertama. Terdapat 17 sektor yg dikecualikan pada Lockdown 3.0. WNI telah kami himbau untuk tetap tenang dan tidak panik serta KBRI akan bersama masyarakat dan siap memberi bantuan bagi WNI yang terdampak," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, kepada Liputan6.com, Selasa (1/6/2021).

Beberapa sektor yang boleh tetap buka adalah sektor makanan, kesehatan, dan transportasi. 

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Malaysia, ada 7.105 kasus baru pada 1 Juni 2021. Total kumulatif menjadi 579 ribu kasus.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Malaysia Mulai Total Lockdown, Pemerintah Siapkan Rp 138 Triliun

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Jalan di depan Dataran Merdeka, yang dikenal sebagai Lapangan Kemerdekaan, kosong selama hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Mal dan sebagian besar bisnis di Malaysia tutup pada Selasa karena negara itu memulai penguncian total kedua . (AP

Negeri jiran Malaysia resmi memulai total lockdown pada Selasa (1/6/2021). Kebijakan ketat ini berlangsung selama dua pekan akibat peningkatan kasus COVID-19 dan varian baru. 

Pada Senin malam (31/5), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sempat memberikan keterangan nasional di televisi terkait keputusannya. Ia menegaskan bahwa tidak ingin sistem kesehatan di Malaysia runtuh akibat COVID-19.  

PM Yassin juga mengumumkan adanya dana lockdown (Pemerkasa Plus) sebesar 40 miliar ringgit (Rp 138 triliun) untuk tiga kepentingan masyarakat. 

"Pertama, mempertingkatkan kapasitas kesehatan umum, kedua meneruskan agenda Prihatin Rakyat, dan ketiga menyokong keberlangsungan perniagaan," ujar PM Yassin. 

Pada lockdown ini, aktivitas ekonomi yang boleh buka hanyalah yang bersifat esensial. Setelah dua minggu, Malaysia akan melonggarkan lockdown secara bertahap.

Keputusan ini berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan dengan pertimbangan seperti jumlah kasus COVID-19 dan keterisian ruang ICU. 

"Kerajaan akan memastikan kapasitas kesehatan umum diberikan keutamaan," ujar PM Yassin. 

Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya