Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Matahari cincin telah terjadi pada Kamis (10/6/2021) sore. Fenomena langit itu hanya dapat dinikmati warga dunia di belahan utara.
Bagi masyarakat Indonesia, fenomena itu juga dapat dilihat melalui livestream yang ditayangkan NASA.Â
NASA mengingatkan agar masyarakat hati-hati melihat gerhana. Kacamata hitam biasa berbeda dengan kacamata khusus gerhana.
Advertisement
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi. Pada gerhana Matahari cincin, bulan tidak sepenuhnya menutup seluruh bagian Matahari, dan bagian pinggirnya masih bercahaya. Alhasil, Matahari tampak seperti cincin terang di langit.
Namun, zaman dulu masyarakat tidak mengetahui bahwa gerhana merupakan fenomena langit, sehingga dikatikan dengan hal-hal mistis. Maka muncul berbagi legenda dan mitos menarik tentang gerhana Matahari. Berikut ini 7 di antaranya:
1. Mitos Yunani
Penyair Yunani Kuno bernama Arkhilokhos dari abad 7 SM berkata gerhana matahari merupakan teror dari Dewa Zeus. Saat itu, ia menyaksikan gerhana di pulau Paros, Yunani.
Menurut mitologi Yunani, Dewa Zeus merupakan pemimpin dari dewa-dewi. Ia berkuasa di langit, sementara kedua kakaknya berkuasa di samudera (Poseidon) dan alam bawah (Hades).
"Tidak ada lagi di dunia yang dapat mengejutkan saya. Sebab Zeus, sang bapak dari Olimpus, telah mengubah tengah hari menjadi malah yang hitam dengan cara menahan cahaya dari matahari, dan sekarang teror gelap berada di atas umat manusia. Segalanya bisa saja terjadi," tulisnya seperti dikutip BBC.
Kini, Pulau Paros menjadi tujuan wisata populer di Yunani.
Advertisement
2. Dimakan Anjing?
Yang paling populer tentunya kasus hewan makan matahari. Catatan National Geographic, ada banyak mitologi dunia yang mengisahkan hal ini.
Di Korea, seekor anjing disebut berusaha memakan matahari. Di Vietnam, pelakunya malah katak atau kodok.
Menurut Britannica, legenda Choctaw menyebut ada tupai hitam yang ingin memakan mathara.
Smithsonian juga menyebut ada legenda yang menyebut ada Kelelawar Abadi atau Jaguar Langit yang memakan matahari sebagai pertanda akhir dunia. Legenda itu berasal dari masyarakat Apapocuve-Guran di Paraguay Timur dan Brasil Utara
3. Ulah Naga
Tak kalah seru, legenda China menyebut matahari dimakan naga langit. Masyarakat China kuno pun membunyikan berbagai barang agar naga itu kabur.
China telah mencatat fenomena gerhana matahari sejak 4.000 tahun lalu.
Legenda serupa juga muncul di kisah rakyat Armenia. Menurut Smithsonian, gerhana matahari terjadi karena ada naga yang ingin memakan matahari dan bulan.
Advertisement
4. Gerhana dan Serigala
Lain cerita dengan legenda Viking. Para viking berkata gerhana matahari terjadi karena matahari dan bulan dikejar-kejar oleh sepasang serigala.
Gerhana pun terjadi ketika salah satu serigala itu berhasil menangkap bulan atau matahari.
5. Matahari dan Bulan Bertikai
Mitos dari Togo dan Benin lebih unik. Legenda mereka menyebut gerhana terjadi ketika matahari dan bulan sedang berkelahi.
Dilansir BBC, legenda itu berasal dari masyarakat Batammaliba. Masyarakat pun berharap matahari dan bulan berhenti bertikai.
Dan bagaikan lebaran, masyarakat malah memakai momen gerhana ini untuk saling memaafkan.
Advertisement
6. Serangan Ular
Legenda masyarakatn dari suku timur Bolivia, matahari dan bulan adalah kakak beradik. Gerhana matahari terjadi karena mereka berdua diserang oleh ular-ular langit.
Kedatangan gerhana pun disebut mengancam umat manusia karena dikira menandakan bencana.
7. Rahu
Menurut mitologi Hindu, gerhana terjadi karena ada kepala tanpa tubuh yang ingin memakan matahari.
Kepala itu merupakan milik iblis Rahu yang mencuri ramuan keabadian. Matahari dan bulan melihat tindakan Rahu dan melaporkannya pada Dewa Wisnu.
Sebelum Rahu bisa menenggak ramuan itu, Wishnu memenggal kepalanya. Akibat kesal Rahu terus mengejar matahari dan bulan untuk dimakan.
Namun, kepala itu selalu gagal menelan bulan dan matahari karena tidak memiliki tenggorokan.
Advertisement