Liputan6.com, Jakarta - Hubungan antara Amerika Serikat dan Inggris disebut akan menguat usai pertemuan perdana antara PM Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden.Â
Bahkan Boris Johnson mengatakan bahwa aliansi antara AS dan Inggris harus dikenal sebagai "hubungan yang tidak dapat dihancurkan"
Mengutip BBC, Jumat (11/6/2021), ia mengatakan dia melakukan pembicaraan "hebat" dengan Biden, yang telah melakukan perjalanan ke Cornwall untuk menghadiri KTT G7 para pemimpin dunia.
Advertisement
Boris Johnson bersikeras bahwa presiden AS tidak menegurnya atas ketegangan pasca-Brexit di Irlandia Utara.
Namun, Biden dikatakan memiliki "keprihatinan mendalam" atas situasi tersebut.
Menjelang pertemuan antara keduanya, Johnson berjanji Inggris akan menyumbangkan lebih dari 100 juta vaksin ke negara-negara miskin di tahun depan, sementara Biden menjanjikan 500 juta dosis vaksin Pfizer ke 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah dan Uni Afrika.
Negara-negara G7 diharapkan secara kolektif setuju untuk menyediakan satu miliar dosis vaksin COVID-19 dalam upaya untuk mengakhiri pandemi pada tahun 2022.
Miliki Visi Misi yang Sama
Johnson mengatakan kepada BBC bahwa Inggris dan AS memiliki keyakinan yang sama dalam hak asasi manusia, tatanan internasional berbasis aturan, dan aliansi transatlantik.
Dia mengatakan dia menganggap hubungan bilateral kedua negara sebagai "hubungan yang tidak bisa dihancurkan" atau "hubungan yang dalam dan bermakna".
"Ini adalah hubungan yang telah bertahan untuk waktu yang sangat lama, dan telah menjadi bagian penting dari perdamaian dan kemakmuran baik di Eropa maupun di seluruh dunia," katanya.Â
Â
Advertisement