Liputan6.com, Vilnius - Sekitar 30 tentara Jerman telah ditarik dari dinas di Lituania dan menghadapi pemecatan, setelah mereka dituduh membuat pernyataan rasis, antisemistisme, serta kekerasan seksual.
Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (17/6/2021), para prajurit Jerman yang berada di Lituania sebagai bagian dari misi Kehadiran Maju yang Ditingkatkan NATO. Sebuah misi yang memberikan perlindungan di Lituania, Latvia, dan Estonia dengan menghalangi Rusia.
Sebelumya, Der Spiegel melaporkan bahwa ada beberapa tentara Jerman yang mabuk berat di sebuah hotel sampai polisi militer harus dipanggil.
Advertisement
Perilaku yang Membuat Malu
Penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa tentara tersebut telah menyanyikan lagu ulang tahun untuk pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Selain melanggar sumpah mereka, para tentara dituduh lakukan aksi rasisme, antisemistime, dan menunjukkan perilaku ekstremis.
"Perilaku seperti itu tidak hanya tidak bisa dimaafkan tetapi juga membuat kita semua malu," jelas juru bicara militer Jerman.
Sebagian besar kebijakan luar negeri Jerman pascaperang telah difokuskan untuk menunjukkan penebusan atas kejahatan Reich Ketiga Hitler -- insiden yang membunuh jutaan orang Yahudi di Eropa.
Banyak contoh di mana beberapa anggota polisi dan militer ditemukan menunjukkan simpati Nazi telah mengumpulkan perhatian besar dari pihak berwenang dan media.
Penempatan Jerman di Baltik timur telah menambahkan kepekaan sejak tentaranya terakhir bertugas saat Perang Dunia II, di mana mereka dan anggota SS Jerman lakukan beberapa kejahatan perang.
Penyelidikan juga menemukan bahwa 569 butir amunisi telah hilang dari dalam invetaris. Namun, hal ini dapat terjadi karena tentara salah menghitung pada akhir latihan menembak.
Menurut juru bicara tersebut, inspektur jenderal militer Jerman telah meminta maaf kepada rekannya dari Lituania.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement