Varian Delta Plus Merebak, Wilayah di India Ketatkan Pembatasan COVID-19

Setidaknya 20 kasus di negara bagian Maharashtra telah ditemukan terkait dengan varian COVID-19 Delta Plus baru yang ditetapkan India sebagai variant of concerns.

oleh Hariz Barak diperbarui 26 Jun 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 16:00 WIB
FOTO: Polisi dan Tentara Jaga Hotel Tempat Karantina Warga India
Tentara melakukan pengamanan di sekitar Hotel Holiday Inn, Gajah Mada, Jakarta, Minggu (25/4/2021). Satgas Penanganan COVID-19 menyiapkan Hotel Holiday Inn sebagai tempat karantina bagi 141 WNA khususnya asal India yang negatif COVID-19 untuk dipantau 14 hari ke depan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Maharashtra - Negara bagian terkaya India pada Jumat 25 Juni 2021 memerintahkan mal dan bioskop demi mengendalikan varian virus corona COVID-19 yang lebih menular. Perkembangan itu juga telah menunda rencana untuk meringankan langkah-langkah penguncian India secara lebih jauh.

Setidaknya 20 kasus di negara bagian Maharashtra telah ditemukan terkait dengan varian Delta Plus baru yang ditetapkan India sebagai variant of concerns pada Selasa 22 Juni 2021, menurut kementerian kesehatan.

Meskipun tidak diketahui dari mana varian itu berasal, Public Health England pertama kali melaporkan Delta Plus dalam buletin 11 Juni 2021, menyebutnya sebagai sub-strain varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India tahun lalu.

Varian Delta sebagian bertanggungjawab atas gelombang kedua ganas di India yang memicu banjir kasus dan membanjiri sistem kesehatan.

Para ilmuwan khawatir Delta Plus dapat memicu gelombang infeksi lain saat India pulih dari gelombang kedua. Banyak negara bagian, termasuk Maharashtra, telah meringankan aturan lockdown yang diberlakukan pada bulan April.

"Tingkat kepositifan dan infeksi harian turun secara konsisten sampai seminggu yang lalu, tetapi di beberapa daerah lagi kasus sudah mulai meningkat," kata seorang pejabat senior pemerintah di Maharashtra kepada Reuters, menurun namanya.

"Kami tidak tahu apakah ini karena pelonggaran pembatasan atau varian baru, tetapi ini menjadi perhatian," tambah pejabat itu.

 

11 Negara Melaporkan Varian Delta Plus

Pekerja di India Jalani Vaksinasi Corona Dalam Bus Penumpang
Petugas kesehatan menyuntik seorang pekerja dengan vaksin Covid-19 Covishield di dalam bus penumpang yang diubah menjadi pusat vaksinasi keliling di Kolkata, Kamis (3/6/2021). India telah menderita pandemi yang menghancurkan sejak April, dan baru-baru ini mulai mereda. (Dibyangshu SARKAR/AFP)

Setidaknya 11 negara lain telah melaporkan kasus Delta Plus.

Varian baru menjadi perhatian di India, di mana lebih dari setengah populasi masih belum divaksinasi. Hanya sekitar 5,6 persen dari populasi orang dewasa India yang berjumlah 950 juta telah menerima dua dosis.

Negara ini telah melaporkan 48 kasus Delta Plus, dan studi sedang berlangsung untuk menguji efektivitas vaksin yang ada terhadap varian.

"Kita harus memiliki hasilnya dalam waktu sekitar 7 hingga 10 hari apakah vaksin bekerja melawan Delta Plus," kata Balram Bhargava, kepala Dewan Penelitian Medis India.

Di Maharashtra, keadaan sekitar 126 juta orang, hanya sekitar 30 juta yang telah menerima dosis pertama.

"Jika warga mulai melakukan bisnis dan memadati tempat-tempat tanpa mengikuti pedoman, maka infeksi dapat meningkat ... pemerintah setempat tidak boleh membuka bisnis dengan terburu-buru," kata Kepala Menteri negara bagian Uddhav Thackeray.

India melaporkan 51.667 infeksi baru dan 1.329 kematian pada hari Jumat, mengambil total infeksi menjadi 30,13 juta dengan 393.310 kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya