Kenapa AS Kekeh Selidiki Lab Wuhan yang Dituding Asal COVID-19? Ini 3 Kemungkinannya

Ini tiga kemungkinan alasan untuk melakukan penyelidikan di laboratorium Wuhan berdasar permintaan Joe Biden melalui wawancara NPR dengan Dr. Céline Gounder, ahli penyakit menular yang bertugas di Dewan Penasihat COVID-19 Tim Transisi Joe Biden.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi riset, penelitian, peneliti, ilmuwan
Ilustrasi riset, penelitian, peneliti, ilmuwan. Kredit: Michal Jarmoluk via Pixabay

Liputan6.com, Wuhan - Rumor soal kebocoran laboratorium di Wuhan, China membuat para ilmuwan menduga itu sebagai asal wabah virus COVID-19. Namun teori tersebut perlahan terpatahkan setahun yang lalu.

Virus yang berasal dari Wuhan, China membuat Dr. Anthony Fauci, Kepala Penasihat Medis Presiden AS Joe Biden meminta untuk dilakukan investigasi.

"Dasar sejarah pandemi yang berkembang secara alami dari reservoir hewan sangat kuat. Dan karena alasan itulah kami merasa bahwa sesuatu yang serupa telah terjadi dengan kemungkinan yang jauh lebih tinggi. Tidak ada yang tahu, bahkan saya pun 100% tidak tahu saat ini. Itulah alasan mengapa kami mendukung penyelidikan lebih lanjut," ucap Fauci kepada Subkomite Senate Appropriations.

Dr. Céline Gounder, seorang ahli penyakit menular yang bertugas di Dewan Penasihat COVID-19 Tim Transisi Biden setuju dengan pendapat Fauci.

"Meskipun kecil kemungkinan Institut Virologi Wuhan adalah sumber wabah, sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut. Dan mengatakan bahwa ini perlu penyelidikan lebih lanjut. Bukan berarti Virus Corona bocor dari laboratorium. Tetapi kita perlu menyelidiki itu dan mencari tahu karena sungguh berimplikasi terhadap upaya pencegahan pandemi kemudian hari," tutur Celine dalam sebuah wawancara dengan Rachel Martin dari NPR di program Morning Edition.

Pada Rabu, 23 Juni, Biden mengatakan dia telah meminta komunitas intelijen AS untuk mendorong lebih dekat ke "kesimpulan definitif" tentang bagaimana pandemi dimulai. Gounder mengatakan bahwa "ada banyak pekerjaan" yang harus dilakukan dalam penyelidikan dan sebuah laporan mungkin memakan waktu lebih lama dari tenggat waktu 90 hari yang ditetapkan Biden.

Melansir dari NPR pada Selasa (29/6/2021), ini tiga alasan untuk melakukan penyelidikan di laboratorium Wuhan berdasar permintaan Joe Biden melalui wawancara dengan Dr. Céline Gounder.

1. Menjawab rumor yang beredar soal kebocoran lab di Wuhan

Virus Corona
Ilustrasi Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). (CDC via AP, File)

Teori konspirasi terus beredar luas tanpa dasar. Beberapa di antaranya menggabungkan teori konspirasi dan mempolitisasi China.

Ada juga yang heran soal teori kecelakaan pada lab dan tindakan sengaja merekayasa sesuatu di lab. Kemudian menyebarkannya secara tidak sengaja atau sengaja.

Di samping itu, ada hal yang menimbulkan rasa khawatir saat bulan November 2019. Tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan yang menangani Virus Corona ditemukan dirawat di rumah sakit dengan gejala yang mungkin berasal dari COVID-19. Bisa flu dan lainnya. Meskipun demikian, pernyataan di atas belum cukup informasi dan perlu diselidiki.

2. Menjelaskan protokol keamanan di lab

Ilustrasi Ilmuwan
Photo by Science in HD on Unsplash

Teori mengenai protokol keamanan di lab perlu diselidiki. Nantinya akan ada pemeriksaan catatan lab dan eksperimen apa yang mereka lakukan. Mereka juga perlu menginformasikan apakah di antara peneliti itu mempunyai penyakit lain. Sebab para anggota lab tidak tahu pemeriksaan laboratorium dan pemindaian radiologi apa yang dilakukan.

Apakah ada spesimen yang disimpan yang dapat Anda lihat kembali, apakah ini COVID-19 atau ini sesuatu yang lain? Jadi, ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah lebih lanjut. Teori yang banyak bermunculan adalah penularan alami dari hewan ke manusia sebagai asal usul COVID-19.

3. Memberikan kepastian soal penularan dari hewan

Flu Burung
Virus Flu Burung (Foto: Fox News)

Penularan hewan ke manusia juga terjadi pada penyakit HIV, Zika, Ebola, SARS asli hingga MERS. Semua itu terbukti adalah limpahan zoonosis atau penyebaran virus dari hewan ke manusia. Dan inilah yang telah kita lihat dengan Virus Corona sebelumnya secara probabilistik, jauh lebih mungkin bahwa ini akan menjadi peristiwa limpahan zoonosis juga.

Reporter: Bunga Ruth

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya