Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah India mengirimkan 300 oksigen konsentrator dan 100 metrik ton oksigen medis cair ke Indonesia.
Namun, oksigen yang dikirimkan oleh kapal angkatan laut India itu dilaporkan mengalami keterlambatan.
Berita tentang kiriman bantuan oksigen dari India ke Indonesia mengalami keterlambatan menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Jumat (23/7/2021).
Advertisement
Berita populer lainnya membahas tentang banjir mematikan di China, ketika 12 orang tewas akibat terjebak di kereta bawah tanah yang tergenang air.
Akibat peristiwa itu, pemerintah China pun memerintahkan otoritas setempat untuk segera meningkatkan pengendalian banjir di wilayah perkotaan dan tanggapan darurat.
Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu tentang lambannya vaksinasi COVID-19 memicu amarah warga Thailand terhadap pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-O-Cha.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Kiriman Bantuan Oksigen dari India ke Indonesia Mengalami Keterlambatan
Pemerintah India mengirimkan kapal angkatan laut berisikan 300 oksigen konsentrator dan 100 metrik ton oksigen medis cair ke Indonesia.
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam sebuah postingan di Twitter mengatakan, Kapal Angkatan Laut (INS) Airawat sedang dalam perjalanan ke Tanjung Priok di Indonesia dengan bantuan medis. "India berdiri bersama mitranya dalam perang melawan COVID-19," tulis Jaishankar.
Namun, dilaporkan kedatangan kapal tersebut mengalami keterlambatan. "Ada keterlambatan kedatangan INS Airawat mencapai Tanjung Priok, Indonesia yang membawa 300 oksigen konsentrator & 100 MT Oksigen Medis Cair dari India. Akan terus mengabarkan Anda untuk perkembangan lebih lanjut," cuit Jaishankar.
Advertisement
2. Banjir Mematikan di China, 12 Orang Tewas Terjebak di Kereta Bawah Tanah
Pemerintah China memerintahkan otoritas setempat untuk segera meningkatkan pengendalian banjir di wilayah perkotaan dan tanggapan darurat.
Perintah itu dikeluarkan setelah belasan orang tewas di kereta bawah tanah yang terendam banjir di tengah hujan lebat yang terus melanda China tengah.
Dikutip dari Channel News Asia, sekitar 25 orang tewas di Provinsi Henan, termasuk 12 orang yang terjebak di kereta bawah tanah yang terendam banjir.
3. Lambannya Vaksinasi COVID-19 Picu Amarah Warga Thailand ke Pemerintah Prayuth Chan-O-Cha
Kemarahan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-Cha makin meningkat karena lambatnya peluncuran vaksin COVID-19.
Baru lima persen warga Thailand yang divaksinasi di tengah gelombang pandemi virus corona paling mematikan yang melanda negara itu, sementara para pejabat kesehatan memperingatkan skenario yang terburuk mungkin belum terjadi.
Thailand mencapai jumlah rekor kasus baru COVID-19, yaitu 11.305 pada Selasa 20 Juli, dan menambah rekor jumlah kematian yang suram, yaitu 3.408 sejak April 2021. Kerajaan itu sempat menuai pujian karena berhasil memadamkan pandemi pada babak-babak sebelumnya.
Advertisement