Korban Tewas Akibat Banjir di Provinsi Henan China Naik Jadi 71 Orang

Korban tewas akibat banjir besar di Provinsi Henan, China tengah, naik menjadi 71 orang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Jul 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 07:30 WIB
Evakuasi Ribuan Warga Akibat Banjir di China
Tim SAR saat mencari penduduk yang terkena dampak banjir setelah hujan lebat di Dazhou, Sichuan, China, Minggu (11/7/2021). Banjir akibat hujan lebat melanda sejumlah wilayah di China. Ribuan orang terpaksa dievakuasi dan rumah-rumah mengalami pemadaman listrik akibat bencana tersebut. (AFP/STR)

Liputan6.com, Beijing - Korban tewas akibat banjir di Provinsi Henan, China tengah, naik menjadi 71 orang pada Selasa (27/7).

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (28/7/2021) hujan deras mengguyur kota Zhengzhou selama tiga hari berturut-turut, yang paling parah dilanda banjir.

Banjir juga mencapai jalur kereta bawah tanah, membuat lebih dari 500 penumpang terjabak selama jam sibuk pada Selasa lalu.

Foto-foto para penumpang kereta yang terendam air setinggi bahu menjadi viral di media sosial China.

Pemerintah kota mengumumkan nama-nama korban tewas yang terjebak di kereta bawah tanah. Hal itu disebut menandai langkah transparansi yang jarang terjadi.  

"Hujan ekstrem menyebabkan genangan air yang parah di beberapa bagian jalur kereta bawah tanah, dan dinding penahan yang melindungi jalur kereta bawah tanah runtuh," kata pernyataan pemerintah kota Zhengzhou.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Salah Satu Keluarga Korban Tewas Akibat Banjir Tuntut Operator Kereta Bawah Tanah

Penampakan Mobil-Mobil  Bertumpuk Akibat Banjir di Henan
Mobil-mobil terendam banjir setelah hujan lebat melanda kota Zhengzhou di provinsi Henan tengah China (21/7/2021). Luapan sungai menggenangi jalan-jalan dan membuat kendaraan terbawa arus setelah curah hujan 200 mm turun dalam satu jam. (AFP/STR)

Salah satu korban tewas, yang diidentifikasi dalam daftar resmi dengan nama belakang Sha, meninggal beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-34.

"Siapa yang mengira bahwa Anda hanya satu pemberhentian dari rumah, tetapi Anda tidak akan pernah kembali lagi," tulis istri Sha di laman media sosial China, Weibo.

Istri Sha, yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan kepada Jimu News bahwa dia menuntut operator metro karena dianggap lalai menjaga penumpang kereta.

Wartawan dari AFP terpaksa menghapus sebuah rekaman saat melaporkan terowongan lalu lintas yang terendam di Zhengzhou.

Hujan deras yang dimulai pada 17 Juli telah mempengaruhi hampir 13 juta orang di Provinsi Henan, merusak hampir 9.000 rumah dan menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai US$2 miliar.

Peramal cuaca setempat mengatakan bahwa hujan lebat diperkirakan akan terjadi karena sisa-sisa Topan In-Fa yang melewati daerah tersebut.

Kota-kota yang masih terguncang akibat banjir pekan lalu, termasuk Xinxiang, Hebi dan Anyang, kemungkinan akan mengalami hujan lebat dari 27 hingga 29 Juli, menurut pernyataan dari observatorium meteorologi Henan.


Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya