Liputan6.com, Ninotsminda - Media Georgia baru-baru ini merilis rekaman yang mengerikan, di mana lebih dari 500 domba terbunuh oleh satu sambaran petir saat merumput di padang rumput gunung di Ninotsminda, Georgia selatan.
Menurut laporan berita, pada tanggal 9 Agustus 2021, Nikolay Levanov, seorang pemilik domba dari desa Tambovka, menerima panggilan telepon yang menyedihkan dari penggembala dombanya yang mengatakan kepadanya bahwa ratusan dombanya telah terbunuh dalam badai petir.
Apa yang Levanov tidak tahu adalah bahwa hampir 550 dombanya itu telah terbunuh oleh sambaran petir yang sama. Untungnya, penggembala domba itu sendiri hanya pingsan oleh petir dan akhirnya pulih, demikian seperti dikutip dari Odditycentral, Minggu (22/8/2021).
Advertisement
Rekaman video mengejutkan yang diambil di lokasi fenomena yang sangat langka menunjukkan ratusan bangkai domba tersebar di padang rumput hijau di Gunung Abul, daerah penggembalaan domba populer di Georgia selatan.
Levanov dan pemilik domba lainnya telah meminta bantuan keuangan kepada pihak berwenang Georgia untuk mengurangi kerugian mereka, tetapi tanggapan resmi adalah bahwa komisi ilmiah pertama-tama harus menetapkan penyebab pasti kematian domba.
"Sejujurnya, ini adalah kasus pertama. Kami belum mendengar bahwa badai petir bisa membunuh begitu banyak domba," kata wakil walikota Ninotsminda, Alexander Mikeladze.
"Tentu saja, kantor walikota akan memberikan dukungan, tetapi pertama-tama, petani itu sendiri harus membawa pendapat para ahli untuk secara akurat menentukan penyebab kematian massal."
Â
Kejadian Sebelumnya
Pada tanggal 12 Agustus, diumumkan bahwa 550 domba akan dibakar di tempat, karena medan yang sulit membuat mengangkut mereka dari gunung tidak mungkin. Tidak jelas apakah pemilik diberi kompensasi dengan cara apa pun.
Insiden serupa lainnya terjadi pada tahun 2016, di Norwegia, ketika kawanan sekitar 300 rusa ditemukan tewas di daerah terpencil di dataran tinggi Hardanangervidda yang tandus. Pada saat itu, sambaran petir digambarkan sebagai salah satu yang paling mematikan yang pernah ada.
Advertisement