Tentara Prancis Tewaskan Pemimpin ISIS di Sahara

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan tewasnya pemimpin ISIS itu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Sep 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 13:01 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron memimpin peringatan 100 tahun berakhirnya gencatan senjata Perang Dunia I di Paris, 11 November 2018. (AP/Thibault Camus)
Presiden Prancis Emmanuel Macron memimpin peringatan 100 tahun berakhirnya gencatan senjata Perang Dunia I di Paris, 11 November 2018. (AP/Thibault Camus)

Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kematian pemimpin ISIS di Greater Sahara. Sosok yang telah tewas itu adalah Adnan Abu Walid Al-Sahrawi.

Dilaporkan AP News, Kamis (16/9/2021), Presiden Macron menyebut Adnan tewas oleh pasukan Prancis.

"Adnan Abu Walid Al-Sahrawi, pemimpin kelompok teroris Islamic State di Greater Sahara telah dinetralkan oleh pasukan Prancis," ujar Presiden Macron melalui Twitter.

"Ini adalah kesuksesan besar yang terbaru dalam perlawanan yang kita pimpin melawan grup teroris di Sahel," kata Macron.

Greater Sahara adalah wilayah di perbatasan Mali dan Niger. Sementara, Sahel adalah daerah perbatasan antara Afrika bagian utara yang didominasi Gurun Sahara dengan bagian yang selatan yang lebih hijau.

Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, berkata bahwa Prancis akan terus melawan grup teror.

"Ini adalah pukulan telak melawan grup teroris ini," ujar Parly. "Pertempuran kita terus berlanjut."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mantan Loyalis Al-Qaeda

Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

AP melaporkan bahwa Al-Sahrawi bertanggung jawab atas serangan di Niger pada 2017 yang menewaskan empat personel militer Amerika Serikat, dan empat orang dari militer Niger.

Kelompok ISIS pimpinan Al-Sahrawi juga menculik orang-orang asing yang berada di Sahel. Mereka dituding masih menahan warga Amerika, Jeffrey Woodke, yang diculik di rumahnya di Niger pada 2016.

Al-Sahrawi lahir di daerah sengketa di Sahara Barat. Saat dewasa, ia bergabung dengan Polisario Font, yakni grup militer masyarakat Sahrawi yang melawan Spanyol.

Ia juga pernah mimpin grup MUJAO di Mali yang terafiliasi dengan Al-Qaeda. Tetapi, sejak 2015 Al-Sahrawi bergabung dengan ISIS.

Sebelum diumumkan Presiden Macron, kabar tewasnya Al-Sahrawi sudah muncul dalam beberapa pekan terakhir di Mali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya