McDonald's Akan Hapus Hadiah Mainan Plastik dari Menu Anak-Anak

Menu khusus McDonald's untuk anak-anak itu biasanya berisi mainan plastik, sering kali berupa mainan kecil tokoh-tokoh pahlawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2021, 11:41 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 09:30 WIB
ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)
ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa restoran waralaba cepat saji McDonald's mengatakan hari Selasa, pihaknya akan meniadakan mainan plastik dari Happy Meals, paket menu khusus untuk anak-anak, pada tahun 2025.

"Mulai sekarang dan secara bertahap di seluruh dunia sampai akhir 2025, ambisi kami adalah setiap mainan yang dijual dalam menu Happy Meal akan dibuat dari bahan yang ramah lingkungan, lebih terbarukan, dari daur ulang, atau bersertifikat seperti bahan berdasar bio dan berasal dari tumbuhan serta dari serat yang tersertifikasi," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.

McDonald's mengatakan, proses ini telah dimulai di Inggris dan Irlandia, dan semua mainan Happy Meals di Prancis telah dibuat dengan bahan yang ramah lingkungan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (23/9/2021).

Menu khusus McDonald's untuk anak-anak itu biasanya berisi mainan plastik, sering kali berupa mainan kecil tokoh-tokoh pahlawan. Dengan rencana baru tersebut berarti mainan itu mungkin akan dibuat dari karton agar anak-anak bisa merakitnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Happy Meals Sejak 1979

Ilustrasi restoran waralaba McDonald's
Ilustrasi restoran waralaba McDonald's (AP)

McDonald's yang telah menyajikan Happy Meals sejak 1979 mengatakan, rencana barunya untuk membuat mainan dari bahan terbarukan akan mengurangi penggunaan plastik berbahan bakar fosil pada mainannya hingga 90%.

Tetapi perusahaan mengakui, sebagian besar kemasan McDonald's tetap plastik. Pihak perusahaan mengatakan, telah "menetapkan" semua kemasannya dari "sumber terbarukan, daur ulang, atau sumber-sumber tersertifikasi" pada tahun 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya