Diduga Mata-Matai Mahasiswa Asing, Turki Tangkap 15 Anggota Mossad Israel

Otoritas Turki menangkap 15 anggota Mossad Israel.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Okt 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi bendera Turki (pixabay)
Ilustrasi bendera Turki (pixabay)

Liputan6.com, Ankara - Media Turki mengklaim bahwa jaringan Mossad dari 15 orang Arab telah ditangkap oleh Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT).

Dikutip dari laman Jerusalem Post, Jumat (22/10/2021), laporan itu muncul hanya beberapa minggu setelah media yang berafiliasi dengan Hamas mengklaim bahwa mata-mata Palestina bekerja untuk Mossad di Turki.

Laporan tersebut mengklaim bahwa para tersangka dibagi menjadi lima jaringan yang masing-masing terdiri dari tiga orang dan semuanya ditangkap dalam operasi rahasia pada 7 Oktober.

Surat kabar Sabah Turki mengklaim bahwa mereka juga dapat memperoleh nama dan foto dari mata-mata yang diduga sebagai mata-mata.

Salah satu dari lima jaringan melakukan kontak dan bertemu dengan petugas kasus dari Mossad dan memberikan informasi dan dokumen penting bagi Israel. Informasi tentang mahasiswa Turki dan asing di Turki diberikan kepada Mossad dengan imbalan pembayaran, menurut Sabah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diduga Memata-Matai

Dukungan Warga Turki untuk Tentaranya yang Perangi Kurdi di Suriah
Isikli Tosun Baba (60) melambaikan bendera saat pasukan Turki bergerak melewatinya di Oncupinar, Kilis, Turki, Minggu (28/1). Aksi itu dilakukan untuk mendukung serangan pasukan Turki ke kantung Kurdi di Afrin, Suriah. (AP Photo/Lefteris Pitarakis)

Berita TRT Haber Turki melaporkan bahwa siswa Palestina dan Suriah menjadi sasaran, dengan fokus pada siswa yang menerima pelatihan di industri pertahanan, serta informasi tentang asosiasi dan organisasi. Laporan TRT termasuk video penangkapan.

Salah satu mata-mata utama, yang diidentifikasi sebagai AB oleh laporan itu, diduga mengumpulkan informasi tentang fasilitas apa yang disediakan Turki untuk warga Palestina yang menentang Israel di negara itu.

AB memasuki Turki pada akhir 2015 dan dilaporkan sebagai orang hilang pada Juni tahun ini, menurut laporan tersebut.

Laporan dia hilang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari jaringan, yang sudah berada di bawah pengawasan saat itu, klaim Sabah.

Dua tersangka lainnya, yang diidentifikasi sebagai RAA dan MAS, juga dilaporkan hilang.

Laporan itu muncul hanya beberapa minggu setelah berita Shehab yang berafiliasi dengan Hamas melaporkan bahwa tujuh warga Palestina yang dilaporkan hilang di Turki telah ditangkap karena memata-matai "tokoh nasional Palestina" di Turki untuk Layanan Intelijen Umum Otoritas Palestina (GIS) dan Mossad.

Laporan itu mengklaim bahwa dinas intelijen Turki menangkap mata-mata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya