Israel Tolak Konsulat AS di Yerusalem Dibuka, Palestina: PM Bennett Menantang Joe Biden

Pada Mei 2018, Amerika Serikat memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv, Israel ke Yerusalem.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Nov 2021, 12:40 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 12:36 WIB
Kedubes AS di Yerusalem
Pintu masuk ke Konsulat AS di Arnona, sebelah timur Israel, berdampingan dengan lokasi yang mungkin menjadi Kedutaan Besar AS yang baru (Raphael Ahren / Times of Israel)

Liputan6.com, Yerusalem Timur - Palestina mengutuk penolakan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett atas pembukaan kembali konsulat Amerika Serikat di Yerusalem Timur. Konsulat itu dibuka Amerika untuk memberi bantuan kepada Palestina.

"Tidak ada tempat untuk konsulat Amerika Serikat yang melayani Palestina di Yerusalem," kata Bennett pada Sabtu 6 November malam.

Sebagai tanggapan, Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein al-Sheikh mengatakan, pernyataan Bennett "adalah tantangan baru bagi pemerintahan Joe Biden yang telah berulang kali mengumumkan niatnya membuka kembali konsulat di Yerusalem Timur."

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernyataan Bennett "secara terang-terangan menantang keputusan dan kebijakan pemerintah AS," seperti dikutip dari laman Xinhua, Senin (8/11/2021).

Pada Mei 2018, Amerika Serikat memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv, Israel ke Yerusalem, dan pada Oktober tahun yang sama, mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menggabungkan konsulat negara itu di Yerusalem Timur dengan kedutaannya di kota tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Pembukaan Kembali

Ivanka Trump Resmikan Kedutaan AS di Yerusalem, 54 Dubes Memboikot
Putri Donald Trump Ivanka Trump saat menghadiri peresmian pembukaan kedutaan AS di Yerusalem (14/5). Setidaknya 54 dari 86 duta besar untuk Israel, memboikot upacara peresmian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem. (AP Photo/Sebastian Scheiner)

Konsulat ditutup dan berhenti menyediakan layanan untuk Palestina pada Maret 2019.

Pada Mei 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa Washington bermaksud untuk membuka kembali konsulatnya di Yerusalem Timur.

Tujuannya untuk melanjutkan bantuan keuangannya kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya