Kebakaran NICU RS di India, Staf Diklaim Kabur dan Empat Anak Tewas

Orangtua menyalahkan para staf karena dinilai kabur saat kebakaran terjadi, berikut kronologi kebakaran rumah sakit yang menewaskan empat bayi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2021, 15:29 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 15:29 WIB
Kondisi rumah sakit setelah mengalami kebakaran
(twitter.com/firstpost)

Liputan6.com, New Delhi - Unit Perawatan Bayi Baru Lahir Khusus (NICU) Rumah Sakit Anak Kamla Nehru di Bhopal Madhya Pradesh kebakaran. Pada Senin malam jumlah korbannya dilaporkan meningkat menjadi empat. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk untuk melakukan penyelidikan tingkat tinggi atas insiden tersebut.

Menteri Pendidikan Medis India, Vishwas Sarang, mengatakan korsleting mungkin menjadi penyebab kebakaran dan ia juga menggambarkan situasi di dalam bangsal yang sangat menakutkan saat insiden tersebut terjadi.

Menurut seorang pejabat, kobaran api bermula dari lantai tiga rumah sakit, yang diketahui merupakan ruangan ICU. "empat anak meninggal dalam kebakaran yang terjadi di bangsal khusus bayi baru lahir (NICU) kemungkinan karena adanya korsleting," kata Sarang.

"Kami tiba di tempat bersamaan dengan yang lain setelah mendapatkan informasi tentang kejadian ini. Sangat gelap di dalam bangsal. Kami memindahkan anak-anak ke bangsal yang berdekatan," katanya.

Kepala Menteri Shivraj Singh Chouhan telah mengumumkan ex gratia atau semacam kompensasi masing-masing Rs4 lakh atau sekitar Rp 76 juta untuk anggota keluarga para korban.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kronologi

kondisi dalam rumah sakit setelah kebakaran terjadi
(twitter.com/varthabharati)

"Kebakaran terjadi sekitar pukul 9 malam dan sekitar 10 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi," kata Juber Khan selaku penanggung jawab stasiun pemadam kebakaran Fatehgarh.

Sebanyak 40 anak dirawat di ruangan NICU. Dari jumlah tersebut, 36 di antaranya menjalani perawatan di bangsal yang berbeda. Dalam sebuah twit berbahasa Hindi, Chouhan mengatakan bahwa operasi penyelamatan berlangsung cepat dan kobaran api sudah terkendali sekarang.

"Penyelidikan tingkat tinggi telah diperintahkan atas insiden tersebut. Penyelidikan akan dilakukan oleh ACS (tambahan kepala sekretaris), pendidikan kesehatan dan kedokteran, Mohammad Suleiman," kata menteri utama.

Orangtua yang khawatir terlihat berlarian mencari anak-anak mereka.


Staf Melarikan Diri

Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Anggota keluarga yang marah dari beberapa bayi menuduh bahwa alih-alih menyelamatkan anak, para staf rumah sakit justru melarikan diri. Sementara banyak orangtua mencari anaknya, beberapa lainnya berhasil bergegas keluar dari rumah sakit dengan anak-anak mereka," kata saksi mata.

Seorang wanita yang berada di dalam rumah sakit mengatakan bangsal telah diselimuti asap.

Rumah Sakit Anak Kamla Nehru ialah bagian dari Rumah Sakit Hamidia, salah satu fasilitas medis pemerintah terbesar di negara bagian.

Mantan kepala menteri dan Pemimpin Oposisi Kamal Nath menyebut insiden itu sangat menyakitkan dan menuntut tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab. Dalam sebuah twit, presiden negara bagian BJP Wisnu Dutt Sharma juga menyatakan kesedihan atas insiden tersebut.

Pekan lalu, 11 pasien Virus Corona COVID-19 tewas setelah kebakaran besar terjadi di Unit Perawatan Intensif (ICU) di rumah sakit sipil distrik di kota Ahmednagar, Maharashtra.

Penulis : Azarine Natazia

 


Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya