Liputan6.com, Yerussalem - Israel melarang masuk pelancong dari tujuh negara Afrika, setelah varian baru COVID-19 terdeteksi di Afrika Selatan. Pengumuman tersebut dipublikasikan pada Kamis 25 November 2021.
Kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (26/11/2021), mengatakan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Kesehatan Nitzan Horwitz memutuskan untuk memasukkan Afrika Selatan, Lesotho, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Namibia dan Eswatini dalam daftar "negara merah". Hal itu diputuskan di tengah laporan varian yang bermutasi dengan sangat cepat yang dikenal sebagai B.1.1529.
Baca Juga
Israel Umumkan Wajib Militer 7.000 Orang Yahudi Ultra-Ortodoks, Akan Ikut Perang di Gaza dan Lebanon?
Hamas Kasih Syarat Ke Donald Trump untuk Gencatan Senjata Gaza, Perang Israel Vs Hamas Bakal Berakhir?
Kisah Malang Mazyouna di Gaza, Wajahnya Hancur oleh Roket Israel dan Dilarang Mendapat Perawatan
"Warga asing dari negara-negara ini tidak akan diizinkan masuk ke Israel," kata kantor PM Israel itu.
Advertisement
Sementara itu, warga Israel yang kembali dari perjalanan ke negara-negara daftar merah tersebut harus tinggal di motel karantina yang ditunjuk selama tujuh hari. Bahkan jika mereka telah divaksinasi penuh, imbuh kantor PM itu.
Mereka akan diizinkan meninggalkan karantina setelah menjalani dua tes PCR negatif.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tolak Uji COVID-19, Karantina 12 Hari
Para pelancong yang menolak untuk melakukan tes harus tetap dikarantina selama 12 hari, menurut pernyataan tersebut.
Para ilmuwan di Afrika Selatan mengatakan mereka telah mendeteksi varian baru COVID-19 dan masih mempelajari implikasinya.
Advertisement