Liputan6.com, Jakarta - Hampir 1.000 orang terpaksa meninggalkan kapal pesiar mewah di Samudra Hindia setelah terbakar pada 30 November 1994. Kapal Pesiar Achille Lauro, yang pernah dibajak oleh geriyalwan Palestina pada 1985 itu sedang berlayar 50 mil (80 km) di lepas pantai Somalia ketika kebakaran dimulai pada salah satu kabin.
Dua orang tewas dan delapan luka-luka selama pemindahan penumpang dari kapal rakit ke kapal tanker yang menunggu, menurut pejabat Penjaga Pantai.
Advertisement
Baca Juga
Starlauro, pemilik kapal yang bermarkas di Naples, saat kejadian mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran, tetapi memastikan tidak ada dugaan pelanggaran.
Kru berjuang melawan api selama hampir tujuh jam ketika penumpang berkumpul di dek, seperti dikutip dari BBC, Selasa (30/11/2021). Banyak penumpang di antaranya telah membayar £2.500 pada saat itu untuk perjalanan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dikira Akan Tenggelam
Kapten memberi perintah untuk meninggalkan kapal pada pukul 05.00 waktu setempat setelah api mulai membesar di luar kendali. Kapal tanker terdaftar Panama, Hawaiian King adalah yang pertama dari selusin kapal yang menjawab panggilan SOS fajar Achille Lauro dan menyelamatkan sebagian besar penumpang.
Saat malam tiba, sebagian besar orang yang selamat sedang memulihkan diri di kapal tanker, yang telah disuplai dengan makanan tambahan oleh kapal penjelajah Angkatan Laut AS Gettysburg. Diharapkan mereka sekarang akan dibawa ke pelabuhan Kenya, Mombasa, atau Seychelles, yang akan menjadi pelabuhan panggilan kapal berikutnya.
Dimitrios Skapinakis, kapten kapal tanker lain yang terlibat dalam operasi penyelamatan mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengira kapal seberat 24.000 ton itu akan tenggelam dalam 12 jam ke depan.
"Achille Lauro miring setidaknya 40 derajat dan kamu masih bisa melihat asap dan api, dek penumpang di sisi buritan terbakar dan api menjilati separuh kapal," katanya.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement