Liputan6.com, Manila - Filipina meluncurkan upaya ambisius untuk menyuntikan vaksin COVID-19 kepada sembilan juta orang dalam tiga hari. Pihaknya mengerahkan pasukan keamanan dan ribuan sukarelawan dalam sebuah program yang dibuat mendesak oleh ancaman varian Omicron.
Meskipun target sebelumnya 15 juta dosis vaksin dikurangi, sembilan juta masih akan menjadi jumlah yang signifikan di mana logistik dan keraguan vaksin menjadi kendala.
Advertisement
"Ini adalah satu-satunya dorongan terbesar kami untuk mempercepat vaksinasi," kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte di pusat vaksinasi di timur ibu kota Manila, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (30/11/2021).Â
Di antara 8.000 lokasi vaksin, tempat 160.000 sukarelawan bekerja, polisi membantu ratusan orang yang mengantre, sementara orangtua membawa anak-anak untuk disuntik.
"Ini penting untuk menghindari COVID-19 dan bagi kami ketika kami melakukan kelas tatap muka di masa depan," kata salah satu warga, Sean Gerald Valdez, setelah divaksin.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gencarkan Upaya Vaksinasi
Carlito Galvez, kepala vaksinasi negara itu, mengatakan bahwa varian baru Omicron telah membuat kampanye ini menjadi lebih penting.
"Lebih baik bersiap untuk efek Omicron," katanya kepada CNN Filipina.
Omicron, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia digambarkan sebagai "varian perhatian", belum terdeteksi di Filipina. Penyebarannya telah memicu pembatasan perjalanan global dan mengguncang pasar keuangan.
Filipina telah menghadapi salah satu wabah COVID-19 terburuk di Asia dan peluncuran vaksinnya lebih lambat daripada banyak negara tetangga, dengan lebih dari sepertiga dari 110 juta penduduknya divaksinasi.
Rata-rata infeksi harian baru telah turun tajam menjadi 1.644 pada November dari 18.579 pada September, membuka jalan bagi pembukaan kembali ekonomi yang lebih luas.
Namun, tingkat vaksinasi tidak merata, dengan 93 persen penduduk yang memenuhi syarat di wilayah ibu kota divaksin dibandingkan dengan 11 persen di bagian termiskin di selatan.
Â
Advertisement