Liputan6.com, Jakarta Presiden Lebanon Michel Aoun dilaporkan memberikan kritikan terselubung kepada Hizbullah karena mengganggu jalannya pemerintahan. Ini terkait manuver Hizbullah di luar negeri.
Hizbullah merupakan salah satu partai yang dominan di Lebanon. Hizbullah memiliki hubungan yang dingin dengan Arab Saudi karena masalah konflik di Yaman.
Advertisement
Baca Juga
Presiden Aoun berkata ini seharusnya menjadi urusan level pemerintah.
"Betul bahwa melindungi tanah air membutuhkan kerja sama antara tentara, masyarakat, dan perlawanan, tetapi tanggung jawab utamanya ada pada negara," ujar Presiden Michel Aoun dalam pidato di televisi, dikutip Arab News, Selasa (28/12/2021).
Tanpa menyebut nama Hizbullah, ia menegaskan bahwa strategi pertahanan adalah urusan negara, bukan pihak lain. Selain itu, ia berkata kehadiran disrupsi bisa merugikan institusi dan negara.
"Hanya negara yang membuat strategi pertahanan dan memastikan implementasinya," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Relasi dengan Saudi
Presiden Aoun turut menegaskan bahwa ia ingin agar hubungan baik dengan negara-negara Arab terus terjaga.
"Terutama negara-negara Teluk," ujarnya.
"Apa justifikasi menjegal hubungan-hubungan dengan negara-negara tersebut dan ikut campur ke urusan yang bukan urusan kita," lanjut Presiden Aoun.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengkritik pihak Hizbullah karena tidak suka komentar Hizbullah terkait krisis di Yaman.
Salah satu komentar itu berasal dari mantan Menteri Informasi George Kordahi. Ia mengkritik peran Arab Saudi di Yaman. Akibat komentarnya, ia akhirnya lengser dari kabinet
Menurut laporan VOA News, Kordahi didukung oleh Hizbullah.
Hubungan Arab Saudi dan Lebanon pun terkekang akibat sentimen negatif antara Saudi dan Hizbullah.
Advertisement