Menlu Retno: Diplomasi Kesehatan Jadi Prioritas Indonesia

Retno Marsudi menekankan bahwa Indonesia harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hub produksi vaksin di kawasan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Jan 2022, 15:44 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2022, 15:44 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020).
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020). (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI menyebut lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia jatuh kembali ke jurang kemiskinan dan sekitar 800 juta lainnya mengalami kelaparan akibat pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 masih menjadi tantangan dunia dan menyebabkan banyak permasalahan. Dalam pernyataan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2022, Menlu Retno Marsudi menyebut, diplomasi kesehatan jadi prioritas Indonesia.

"Pandemi COVID-19 mengajarkan kita untuk memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan global," ujar Retno, Kamis (6/1/2022).

"Kerja sama jangka panjang diperlukan termasuk untuk memperkuat infrastruktur kesehatan nasional maupun industri kesehatan baik obat-obatan maupun vaksin."

Retno Marsudi menekankan bahwa Indonesia harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hub produksi vaksin di kawasan.

Selain itu, Indonesia harus mampu membuat obat sendiri dan memenuhi bahan baku obat. Pengembangan riset dan jejaring manufaktur vaksin juga mesti didorong, termasuk melalui CEPI.

"Di tingkat global, arsitektur kesehatan dunia harus diperkuat agar dunia lebih siap menghadapi ancaman pandemi kedepan. Penguatan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu prioritas keketuaan Indonesia pada G-20."

"Indonesia akan terus mendorong penguatan peran sentral WHO dalam mengoordinasikan aksi global bidang kesehatan," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Target Vaksinasi Indonesia

Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada 22 Desember 2021, Indonesia telah memenuhi target WHO melakukan vaksinasi penuh terhadap 40% penduduknya.

Tantangan selanjutnya adalah memenuhi target 70% vaksinasi penuh dari total populasi pada pertengahan 2022.

"Indonesia terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Perjuangan ini dibawa Indonesia di semua forum internasional," kata Retno Marsudi.

"Sebagai salah satu co-chairs COVAX AMC Engagement Group,Indonesia ikut bekerja memperjuangkan kesetaraan vaksin."

Di tengah segala kesulitan dan tantangan, sampai minggu ke-4 Desember 2021, COVAX Facility telah berhasil menyalurkan vaksin sejumlah 811 juta dosis kepada 144 negara dan entitas.

"Kedepannya, COVAX akan terus memperkuat infrastruktur distribusi, logistik dan kapasitas tenaga kesehatan di negara penerima," kata Retno Marsudi.

Di tingkat kawasan, sebagai ketua badan sektor kerja sama kesehatan ASEAN untuk 2020-2021, Indonesia memimpin dan mendorong berbagai inisiatif ASEAN dalam mengatasi pandemi dan memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan kawasan.

Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19

Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya