Liputan6.com, Jenewa - Pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan agar negara-negara tidak lengah terhadap pandemi COVID-19. Kehadiran varian Omicron yang "lebih ringan" juga diminta jangan diremehkan.Â
"Narasi bahwa itu adalah penyakit yang ringan adalah menyesatkan," ujar Dr. Tedros, dikutip BBC, Rabu (19/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Dr. Tedros mengingatkan bahwa dalam seminggu terakhir ada 18 juta kasus COVID-19 baru di Eropa akibat varian ini.Â
"Jangan salah, Omicron menyebabkan hospitalisasi dan kematian, dan bahkan kasus-kasus yang tak terlalu parah menyulitkan fasilitas-fasilitas kesehatan," lanjut pemimpin WHO.Â
Berdasarkan data Johns Hopkins University, 10 besar negara-negara dengan kasus tertinggi banyak yang berada di Eropa. Paling tinggi adalah Prancis dengan 5,5 juta kasus baru dalam 28 hari terakhir.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Waspada Varian Baru
Dr. Tedros turut mengingatkan kepada para pemipin-pemimpin dunia bahwa laju kasus baru Omicron bisa memicu hadirnya varian-varian baru.
"Dengan perkembangan luar biasa dari Omicron secara global, varian-varian baru kemungkinan besar akan muncul, itulah mengapa melacak dan memeriksa masih merupakan hal kritis," kata Dr. Tedros.
Ia juga berkata khawatir pada negara-negara yang vaksinasinya masih rendah, sebab tak divaksin menambah kemungkinan penyakit parah dan kematian.Â
Menurut data Johns Hopkins University, totalnya 9,6 miliar dosis vaksin COVID-19 yang telah diberikan di dunia.
Â
Advertisement