Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mengambil ayam atau daging sapi mentah yang kemasannya tampak atau terasa sedikit berisi berangin? Biasanya, daging mudah rusak jika dibungkus plastik yang sudah terisi angin.
Lazimnya, bungkus akan ditekan sedemikian rupa sebagai upaya mencegah ada cairan bocor yang keluar. Hal ini dikhawatirkan dapat menampung bakteri sebelum dimasak.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Lalu apa jadinya jika kemasan makanan terlihat menggembung?
Menurut pakar keamanan pangan Departemen Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian AS Meredith Carothers, yang berbicara dengan EatingWell, Anda berhak merasa khawatir jika melihat kemasan makanan berisi udara, seperti dikutip dari laman Mentalfloss, Jumat (4/2/2022).
"Pembengkakan dapat terjadi pada kemasan karena gas yang terbentuk akibat pembusukan yang terjadi," kata Carothers.
Itu karena pertumbuhan bakteri dapat menyebabkan pembentukan gas. Jika Anda melihat bungkusan makanan mentah yang terlihat seperti seseorang memompa udara ke dalamnya seperti balon, sebaiknya dihindari atau membuangnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan yang Sama Untuk Makanan Kaleng
Aturan yang sama berlaku untuk makanan kaleng, yang bisa menonjol atau membengkak karena bakteri.
Dalam kasus makanan kaleng, itu berpotensi ada Clostridium botulinum, bakteri yang menghasilkan toksin botulisme, yang dapat membuat seseorang sakit parah.
Carothers menambahkan bahwa tidak semua wadah makanan yang bergelembung itu buruk.
Beberapa produsen menggunakan kemasan yang dimodifikasi dengan sengaja menambahkan gas untuk memperpanjang umur simpan suatu produk.
Sistem bernama MAP ini adalah alasan mengapa kantong keripik kentang terlihat mengembang: nitrogen dimasukkan untuk menjaga keripik tetap segar lebih lama untuk membantu makanan menghindari kerusakan selama transportasi.
Advertisement