Liputan6.com, Tel Aviv - Pemerintah Israel ikut melonggarkan protokol kesehatan, yakni terkait paspor COVID-19 di Israel (Green Pass) hingga aturan di restoran. Kasus COVID-19 di Israel cukup parah, tetapi paspor COVID-19 dinilai kurang efektif akibat varian Omicron.
Baca Juga
Advertisement
"Oleh karena Omicron juga menginfeksi orang-orang yang sudah divaksin, paspor itu telah kehilangan keefektivannya di mayoritas tempat, dan kami memutuskan untuk mengurangi pemakaiannya ke tempat-tempat risiko tinggi saja," ujar Dirjen Kementerian Kesehatan Israel, Nachman Ash, dikutip The Times of Israel, Senin (7/2/2022).
Ash menjelaskan, langkah ini diambil sebagai adaptasi hidup bersama virus corona.Â
Paspor vaksin ini masih digunakan ke tempat-tempat yang risiko infeksinya tinggi, seperti aula acara dan klub dansa. Tetapi, tak perlu digunakan di bioskop, restoran, gym, dan hotel.Â
Berdasarkan data terkini Johns Hopkins University, ada 1,6 juta kasus baru virus corona di Israel selama 28 hari terakhir. Totalnya, ada 3,1 juta kasus di Israel.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan di Restoran
Aturan-aturan di restoran juga muai dicobat. Sebelumnya, Israel memiliki "Purple Pass" untuk membatasi orang di tempat usaha.
Di restoran, Israel mewajibkan adanya jarak 1,5 meter antara meja-meja di restoran. Kini, aturan itu juga dicabut.
Aturan baru ini berlaku hingga 1 Maret 2022.
Kasus di Israel sedang melandai, tetapi angka pasien yang masuk rumah sakit terus naik akibat kondisi serius COVID-19. Pada Minggu (6/2), angka kasus serius mencapai 1.263.
Itu merupakan angka tertinggi sejak pandemi COVID-19 di Israel.
Advertisement