Ukraina Dihantam Serangan Siber Masif, Situs Perbankan Down

Situs-situs di Ukraina terkena serangan cyber dalam bentuk

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Feb 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 06:30 WIB
Presiden Ukraina Kunjungi Garis Depan Konflik Lawan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi garis depan konflik melawan separatis yang didukung Rusia di Donetsk (6/12/2021). Kunjungan dilakukan ketika kekhawatiran di Kiev meningkat bahwa Rusia sedang bersiap menyerang. (Handout/Ukrainian presidential press-service/AFP)

Liputan6.com, Moskow - Serangan siber yang masif menghantam Ukraina sehingga membuat berbagai situs down, terutama di sektor perbankan dan pemerintah. Kementerian digital Ukraina menyebut serangan ini adalah Distributed Denial-of-Service (DDoS).

"Serangan DDoS massal lainnya telah dimulai," ujar Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhaylo Fedorov melalui Telegram, dikutip BBC, Kamis (24/2/2022).

Situs konektivitas internet NetBlocks juga menyebut serangan ini adalah serangan DDoS.

Serangan DDoS membuat sebuah situs lumpuh dengan cara membanjiri sistem dari situs tersebut. Ada sekitar 70 situs di Ukraina yang jadi target.

Selama beberapa tahun terakhir, Ukraina selalu menjadi sasaran serangan siber. Rusia sering dituduh sebagai aktor dibalik serangan tersebut, namun tuduhan itu terus menerus dibantah.

Pulih Lebih Cepat

FOTO: Rusia - Belarusia Gelar Latihan Militer Bersama
Tentara membawa rekan yang diduga terluka di tempat pelatihan Gozhsky saat latihan militer Union Courage-2022 Rusia-Belarusia di Belarusia. Rusia dengan tegas menyangkal bahwa mereka bermaksud untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina. (Vadzim Yakubionak, BelTA via AP)

Seorang peneliti berkata pada BBC bahwa situs-situs di Ukraina pulih lebih cepat di serangan siber terkini.

"Situs-situs militer dan perbankan telah melihat sebuah pemulihan yang lebih cepat setelah serangan siber hari ini, keungkinan karena kesiapan dan tambahan kapasitas untuk mengimplementasi mitigasi-mitigasi," ujarnya.

Meski demikian, peneliti itu berkata serangan ini terbilang parah.

Uni Eropa turut membantu Ukraina. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, berkata UE siap menggerakan segala sumber daya untuk melawan jenis serangan seperti ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya