AS Desak Warganya Tinggalkan Ukraina Lantaran Alasan Keamanan

Pihak kedubes AS di Ukraina menyebut situasi saat ini "tidak dapat diprediksi."

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Mar 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 09:03 WIB
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Liputan6.com, Kiev - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kiev mendesak warganya di Ukraina untuk pergi dengan "pilihan pribadi", jika dianggap aman untuk melakukannya.

Dikutip dari laman BBC, Senin (28/2/2022) pihak kedubes menyebut situasi saat ini "tidak dapat diprediksi."

Pihak perwakilan disana juga mendesak "pertimbangan hati-hati" sehubungan dengan rute yang diambil karena banyak wilayah yang padat tentara, terkena operasi tempur, dan infrastruktur lainnya seperti jembatan dan jalan hancur.

Kedubes Amerika Serikat juga memperingatkan bahwa sebagian besar penyeberangan perbatasan ke Polandia yang terletak tepat di sebelah timur Ukraina dan Moldova sangat terhambat akibat efek perang.

Mengalami waktu tunggu untuk melintas yang sangat lama, kadang-kadang hingga 30 jam.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Komando Vladimir Putin: Rusia Siapkan Pasukan Nuklir Hadapi Barat-Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan komando agar pasukan penangkal strategis bersiap di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Meski negaranya yang menjajah Ukraina, Putin mengaku gelisah dengan ucapan-ucapan NATO.

"Pejabat-Pejabat di negara-negara pimpinan NATO telah membuat pernyataan-pernyataan agresis terhadap negara kita. Atas alasan ini, saya memberikan perintah kepada menteri pertahanan dan kepala Staf Umum untuk memberlakukan rezim tugas tempur spesial pada pasukan penangkal tentara Rusia," ujar Vladimir Putin, dikutip media pemerintah Rusia, TASS, Minggu (27/2).

Dijelaskan oleh TASS bahwa tugas pasukan penangkal (deterrence force) adalah mengalahkan musuh-musuh Rusia dengan berbagai jenis senjata, termasuk nuklir. Pasukan itu tergabung dalam Pasukan Ofensif Strategis (Strategic Offensive Force) dan Pasukan Defensif Strategis (Strategic Defensive Force).

Senjata-senjata yang dimiliki SOF termasuk misil interkontinental dan senjata jarak jauh dengan akurasi tinggi.

Sementara, komponen kunci di SDF adalah pertahanan aerospace, termasuk sistem peringatan serangan misil, sistem pemantau luar angkasa, dan pertahanan misil, luar angkasa, dan udara. 

Rusia memiliki militer terkuat nomor dua di dunia menurut Global Firepower.


Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya