Liputan6.com, Jakarta - KTT Luar Biasa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang diadakan Kamis (25/3) telah mengkonfirmasi keinginan aliansi itu untuk menahan Rusia dan memperpanjang konflik militer di Ukraina, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Keputusan yang diumumkan pada pertemuan puncak untuk terus memberikan dukungan politik dan praktis kepada rezim Kiev menegaskan minat aliansi untuk melanjutkan permusuhan," kata juru bicara kementerian Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Anggota NATO telah menunjukkan kesetiaan mereka kepada Washington dengan bersumpah untuk mengikuti perintahnya yang pada akhirnya ditujukan untuk menahan Rusia, kata Zakharova, demikian dikutip dari laman Xinhua, Jumat (25/3/2022).
Advertisement
Zakharova seraya menambahkan bahwa Washington sekali lagi ingin "mendisiplinkan" sekutunya dengan menekan negara-negara berdaulat dan selanjutnya menghapus otonomi strategis Eropa.
“Mereka diam-diam menyaksikan Amerika Serikat menghancurkan Perjanjian Rudal Anti-Balistik, berdiri di samping ketika Washington menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah, mengizinkan Amerika untuk menarik diri dari Perjanjian di Langit Terbuka,” kata Zakharova.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
NATO Dituduh Hancurkan Sistem Keamanan Rusia
Zakharova turut menekankan bahwa anggota NATO telah perlahan-lahan menghancurkan sistem keamanan Eropa.
NATO menggunakan "kursus anti-Rusia" sebagai dalih untuk meningkatkan pembelian senjata, yang dipasok oleh kompleks industri militer AS, katanya.
Untuk menutupi "praktik kotor" Washington mengenai penelitian rahasia tentang senjata biologi dan kimia, NATO telah meluncurkan kampanye disinformasi tanpa dasar yang menuduh Rusia melakukan kemungkinan provokasi.
Advertisement