Liputan6.com, Washington, DC - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu (26/4) waktu setempat. Keadaan Kamala disebut tidak bergejala.
Ia sudah disuntik vaksin COVID-19 dan telah menerima booster. Kamala Harris akan lanjut kerja di rumah.
Advertisement
Baca Juga
"Hari ini, Wakil Presiden Haris dites positif COVID-19 pada rapid test dan PCR. Ia tidak menunjukkan gejala apapun, akan mengisolasi dan lanjut kerja dari kediamannya," tulis sekretaris pers wapres AS, Kirsten Allen, dilansir situs Gedung Putih, Rabu (27/4/2022).
Kondisi Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden dipastikan tidak terekspos COVID-19 dari Kamala Harris. Ini karena perbedaan jadwal travel antara presiden dan wapres AS.
Allen berkata Kamala Harris akan kembali ke Gedung Putih apabila sudah dinyatakan negatif COVID-19.
Ini bukan pertama kalinya pejabat tinggi di AS dinyatakan positif COVID-19. Pada awal April 2022, Ketua DPR AS Nancy Pelosi positif virus corona. Politikus berusia 82 tahun itu sempat isolasi sebelum akhirnya negatif.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan Jaksa Agung Merrick Garland juga tertular COVID-19 di awal bulan ini.
Mantan Presiden AS Donald Trump juga pernah dinyatakan positif COVID-19 ketika sedang kampanye pilpres 2020. Melania Trump turut positif dan merasakan gejala batuk-batuk dan kelelahan. Putra mereka, Baron Trump, juga positif COVID-19, namun tanpa gejala.
Presiden AS Joe Biden sejauh ini belum pernah terinfeksi virus corona.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Waspada Hoaks COVID-19
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melaporkan temuan hoaks seputar vaksin Covid-19. Hingga Selasa (26/4), terdapat 494 temuan hoaks yang tersebar di berbagai media sosial dan sebarannya mencapai 2.819 konten.
Sebaran hoaks paling banyak ditemukan di Facebook. Di sana terdapat 2.617 konten hoaks seputar vaksin Covid-19.
Sementara Twitter berada di posisi kedua. Dalam catatan Kementerian Kominfo ada 112 sebaran hoaks soal vaksin Covid-19 di platform ini.
Situs berbagi video, seperti YouTube dan TikTok, juga tak luput dari sasaran hoaks. Tercatat, ada 43 hoaks di YouTube dan 26 di TikTok.
Lalu 21 sebaran hoaks sisanya ditemukan Kementerian Kominfo berada di Instagram. Pihak Kementerian Kominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut.
Salah satu postingan soal vaksin Covid-19 yang sudah ditelusuri kebenarannya oleh Cek Fakta Liputan6.com adalah hoaks yang mengklaim vaksin covid-19 mengubah warna darah.
Advertisement
Kemenkes Terus Ajak Masyarakat Vaksin Booster
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengharapkan angka vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19 terus meningkat. Hal tersebut bertujuan memberikan tambahan pertahanan antibodi masyarakat jelang perayaan Lebaran 2022 atau Idul Fitri 1443 Hijriah yang dirayakan di tengah pandemi Covid-19.
"Vaksinasi dosis ketiga ini akan memberikan tambahan pertahanan antibodi bagi masyarakat," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers terkait Dinamika Vaksin Covid-19 secara daring, melansir Antara, Selasa (26/4).
Menurut Nadia, kontribusi vaksinasi Covid-19 sangat berperan penting dalam upaya pengendalian Covid-19 di dalam negeri. Ia menyampaikan, berdasarkan data Kemenkes per 25 April 2022 pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi dosis ketiga mencapai 35.264.290 dosis atau sekitar 16,93 persen dari target 208.265.720 sasaran vaksinasi.
"Kita menargetkan tentunya pada akhir Mei, kita akan mencapai 80 persen dari target," ucap Nadia.
Sementara untuk vaksinasi dosis pertama, lanjut dia, sudah mencapai 95,54 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua sebesar 78,78 persen.
"Pencapaian ini tidak lepas dari dorongan dan sejumlah regimen vaksin yang telah kita gunakan selama ini dalam program vaksinasi nasional," papar Nadia.
Nadia menambahkan, pemerintah berhasil menyediakan enam regimen vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM. Enam regimen itu terdiri dari vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen, dan Sinopharm.
Regimen vaksin yang digunakan di Indonesia itu, kata dia, diperoleh dengan berbagai macam skema baik melalui pembelian langsung, kerja sama bilateral dan multilateral, skema hibah, dan COVAX Facility.
Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Dalam kesempatan itu, Nadia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada menyusul masih adanya potensi kenaikan kasus usai adanya liburan panjang ataupun perayaan agama.
"Saat gelombang pertama Covid-19 yang dipicu varian Alpha terjadi usai libur panjang Natal dan tahun baru. Kemudian gelombang kedua dengan varian Delta juga terjadi pascaliburan panjang dan Idul Fitri 2021," terang Nadia.
Pada gelombang ketiga dengan varian Omicron, lanjut dia, juga terjadi pascaliburan Natal dan tahun baru.
"Tentunya saat ini adalah ujian kita bersama untuk kemudian kita bisa melewati mudik, khususnya perayaan Idul Fitri 2022 dengan aman," tegas Nadia. Ia optimistis dengan cakupan vaksinasi yang cukup tinggi di masyarakat, Indonesia bisa melewati perayaan Idul Fitri 2022 dengan aman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pemerintah mempersilakan masyarakat melakukan mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2022. Tapi, pemudik mesti memenuhi persyaratan.
Jokowi mengatakan, masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman harus sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Kemudian juga mendapat vaksin booster atau penguat.
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali Booster. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 23 Maret 2022.
Advertisement