Presiden Ukraina: Senjata dari Barat Akan Akhiri Pertarungan Sievierodonetsk dalam 2-3 Hari

Artileri jarak jauh Barat akan memungkinkan Ukraina mengalahkan pasukan Rusia dan merebut kembali Sievierodonetsk dalam beberapa hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2022, 20:10 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 20:10 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memonitor wilayah Donetsk yang dilanda perang, 6 Desember 2021. (Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memonitor wilayah Donetsk yang dilanda perang, 6 Desember 2021. (Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Artileri jarak jauh Barat akan memungkinkan Ukraina mengalahkan pasukan Rusia dan merebut kembali Sievierodonetsk dalam beberapa hari, kata seorang pejabat regional Ukraina, Kamis (9/6).

“Segera setelah kami memiliki artileri jarak jauh untuk dapat melakukan duel dengan artileri Rusia, pasukan khusus kami dapat membersihkan kota dalam dua hingga tiga hari,” kata gubernur regional Luhansk Serhiy Haidai dalam sebuah wawancara yang didistribusikan melalui saluran media sosial miliknya.

Pasukan Moskow memusatkan daya tembak mereka di pusat industri yang penting secara strategis itu sebagai bagian dari upaya untuk merebut sebagian besar wilayah timur Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (8/6) malam menggambarkan pertempuran itu sebagai “salah satu yang paling sulit” sejak dimulainya perang.

Haidai mengatakan pada hari Kamis (9/6) bahwa pasukan Ukraina di kota itu tetap “sangat termotivasi” dan bahwa “semua orang memegang posisi mereka masing-masing.”

“Rusia terus-menerus menembaki daerah yang dikendalikan oleh Ukraina itu dengan artileri,” tambahnya.

AS dan Inggris telah mengumumkan akan menyediakan baterai artileri presisi jarak jauh untuk Ukraina. Pengiriman senjata itu menentang peringatan dari pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Wilayah Luhansk secara lebih luas berada di bawah serangan mortir, artileri dan roket terus menerus, kata presiden Ukraina itu.

Dikatakan empat orang tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan udara Rusia di Toshkivka, sebuah desa sekitar 25 kilometer arah selatan dari Severodonetsk.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Volodymyr Zelensky: Rusia Rebut 20 Persen Wilayah Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Pidato di Festival Film Cannes
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato lewat video yang disetel saat upacara pembukaan Festival Film Cannes edisi ke-75 di Cannes, Prancis selatan, Selasa (17/5/2022). Zelensky menyinggung kembali kekuatan sinema dan bioskop saat Perang Dunia II silam. Khususnya film Charlie Chaplin 1940 bertajuk The Great Dictator yang mengejek Adolf Hitler. (Photo by Vianney Le Caer/Invision/AP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia telah merebut 20 persen wilayahnya. Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022.

Dilaporkan BBC, Jumat (3/6/2022), hal itu diungkap Presiden Zelensky dalam video kepada anggota-anggota parlemen Luksemburg.

"Semua formasi-formasi militer Rusia yang siap tempur sedang terlibat di agresi ini," ujar Presiden Zelensky.

Ia menyorot serangan yang makin intensif di kota Severodonetsk di wilayah timur Donbas. Sementara, pejabat pertahanan Inggris berkata Rusia telah merebut banyak kota-kota dan terus unggul berkat konsentrasi berat artileri mereka.

Severodonetsk adalah kota Ukraina yang paling timur. Ukraina masih mencoba mempertahankan kendali di kota tersebut dari serangan Rusia dari berbagai penjuru.

Gubernur Serhiy Haidai yang memimpin Severodonetsk menyebut tentara Ukraina berusaha melakukan serangan balik dan mendapatkan tawanan. Namun, pertempuran di jalan yang sengit membuat evakuasi sulit dan sangat berbahaya. 

Volodymyr Zelensky berkata tak ada perubahan drastis di wilayah Donbas, tetapi ia berkata prajurit Ukraina mencetak sejumlah "keberhasilan" di pertempuran Severodonetsk. Masih ada 15 ribu orang yang terperangkap di kota itu. 

Sebelumnya, Presiden Ukraina menuduh Rusia melakukan "kegilaan" karena menyerang pabrik kimia Azot yang berukuran besar. Pabrik itu menjadi shelter bagi para pengungsi perang di Ukraina.

Di selatan, Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko berkata Rusia mengeksekusi sejumlah warga sipil di Mariupol. Boychenko berhasil evakuasi sebelum kota itu jatuh ke tangan Rusia. 

Uni Eropa Sepakat Larang 90 Persen Impor Minyak Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di acara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI),
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di acara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Ia kemungkinan tidak hadir di G20 Indonesia.

Dalam upaya paling besar untuk menghukum Rusia atas serangannya di Ukraina, Uni Eropa setuju untuk melarang sebagian besar impor minyak Rusia setelah perundingan tegang yang menguji seberapa jauh blok itu bersedia untuk mengucilkan Moskow.

Dalam langkah yang tidak terpikirkan beberapa bulan lalu, para pemimpin Uni Eropa hari Senin malam setuju untuk memotong sekitar 90% dari semua impor minyak Rusia dalam enam bulan ke depan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (2/6).

Uni Eropa menyetujui larangan yang mempengaruhi semua ekspor minyak Rusia melalui laut ke UE, tetapi tidak melalui jalur pipa utama ke beberapa negara Eropa Tengah dan Timur termasuk Hongaria. UE belum memberlakukan embargo terhadap gas Rusia.

Para pemimpin Uni Eropa hari Selasa (31/5) memusatkan perhatian pada bagaimana membantu Ukraina mengekspor jutaan ton biji-bijian yang terhambat oleh perang.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa negara-negara UE membentuk dan sedang melakukan jalur solidaritas yang akan memungkinkan mereka mengekspor sebagian gandum itu melalui jalur darat dan kereta api menuju pelabuhan Uni Eropa.

"Khusus gas kini kami membentuk satuan tugas bersama untuk pembelian gas bersama, karena kekuatan pasar dari seluruh 27 negara anggota di Uni Eropa jauh lebih besar daripada setiap negara anggota dan kami akan mencapai kondisi yang lebih baik," ujar von der Leyen.

Sejumlah Destinasi Wisata Tak Bakal Terima Turis Rusia

Dilelang, Jaket Hijau Army Ikonis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Berhasil Terjual Rp1,6M
Jaket hijau army ikonis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilelang, laku Rp1,6M. (Instagram/zelenskiy_official).

Tujuan wisata utama Eropa ditetapkan untuk musim panas sebagian besar tanpa pengunjung Rusia di tengah sanksi atas perang di Ukraina dan tindakan yang diambil oleh Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berusaha untuk menghukum negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi terhadap negaranya. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (1/6). 

Pada 4 April, ia menangguhkan aspek perjanjian fasilitasi visa 2006 antara Rusia dan anggota Uni Eropa yang "tidak bersahabat" yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina.

Keesokan harinya, Putin mengeluarkan travel advisory yang mendesak orang Rusia untuk tidak bepergian ke negara-negara Eropa yang "berbahaya". Dia menyarankan mereka pergi ke India, Turki, Sri Lanka dan negara-negara lain yang telah menolak untuk mengkritik invasi Rusia ke Ukraina atau menjatuhkan sanksi.

Namun, di Yunani, banyak pelaku bisnis perhotelan dan pemerintah tetap optimis tentang prospek pariwisata.

“Di hotel kami, orang Rusia telah digantikan oleh pelanggan terutama dari pasar Inggris,” kata Manolis Elpidis, manajer umum di Atlantica Caldera Palace di Kreta. “Musim telah dimulai dengan sangat baik. Jika terus berlanjut dengan kecepatan yang sama, dan hambatan lain tidak muncul, bisnis akan dengan mudah mencapai 80 persen dari level 2019,” katanya.

Itu target yang ditetapkan pemerintah Yunani, berdasarkan fakta bahwa pariwisata tahun lalu rebound hingga 60 persen dari level sebelum pandemi.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya