18 Juli 2022: Kasus COVID-19 di Korea Selatan Bergejolak

Kasus COVID-19 masih meningkat di Asia Timur.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Jul 2022, 09:23 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 09:00 WIB
FOTO: Sehari Setelah Dibuka, Kompleks Blue House Ramai Dikunjungi Pengunjung
Pengunjung berbaris untuk mengambil foto di Kompleks Blue House sehari setelah dibuka untuk umum menyusul janji kampanye Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul, Korea Selatan, 11 Mei 2022. (ANTHONY WALLACE/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Kasus COVID-19 masih terus meningkat di Asia Timur. Di Korea Selatan, kasus masih naik-turun secara tajam. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Senin (18/7/2022), ada 26.229 kasus baru yang tercatat hari ini. Meski turun dari akhir pekan kemarin ketika kasus tembus 40 ribu, jumlah terkini masih naik dua kali lipat ketimbang 12 ribu kasus pada sepekan lalu.

Ada 142 pasien baru yang butuh perawatan rumah saki. Sebanyak 81 masuk kategori parah dan 11 meninggal.

Yonhap menyebut Korea Selatan mengalami lonjakan kasus dari akhir Juni 2022 di tengah pembatasan yang dilonggarkan.

Sebanyak 47,2 persen kasus berasa dari Seoul dan Provinsi Gyeonggi di sekitar ibu kota. Busan dan Provinsi Gyeongsangnam masing-masing mencatat 6 persen. Dan 40,8 persen berasal dari luar wilayah-wilayah tersebut.

Berikut daftar 10 negara dan wilayah di dunia yang mencatat kasus baru COVID-19 tertinggi dalam 28 hari terakhir, serta totalnya, menurut data Johns Hopkins University:

1. Amerika Serikat: 3,2 juta kasus baru (total 89,5 juta)

2. Prancis: 2,6 juta kasus baru (total 32,8 juta)

3. Jerman: 2,4 juta kasus baru (total 29,6 juta)

4. Italia: 2,2 juta kasus baru (total 20,1 juta)

5. Brasil: 1,6 juta kasus baru (total 33,3 juta)

6. Jepang: 1 juta kasus baru (total 10,3 juta)

7. Taiwan: 996 ribu kasus baru (total 4,2 juta)

8. Australia: 972 ribu kasus baru (total 8,7 juta)

9. Inggris: 618 ribu kasus baru (total 23,2 juta)

10. Meksiko: 587 ribu kasus baru (total 6,4 juta)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 Orang Jemaah Haji Jatim Tiba di Surabaya Positif Covid-19

Covid-19 Omicron
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. Credits: pexels.com by Edward Jenner

Jemaah haji Jatim kloter pertama dan kedua tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Mereka langsung menjalani skrining kesehatan sekaligus swab antigen. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dari 450 orang jemaah haji kloter satu yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro, dua orang dinyatakan positif saat diswab antigen selanjutnya dilakukan Swab PCR. Mereka tetap diantar kembali ke rumah masing- masing untuk isolasi sesuai ketentuan sambil menunggu hasil swab PCR.

"Pada dasarnya, jemaah haji yang sudah dinyatakan negatif antigen, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Termasuk mereka yang hendak ziarah haji, tetap bisa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mohon tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan," ujar Khofifah, usai menyambut para jemaah haji, Minggu (17/7).

Untuk dua orang yang tengah menunggu hasil swab PCR, diantar ke daerah dengan mobil tersendiri oleh Pemprov Jawa Timur dengan monitor Dinkes dan puskemas setempat.

Pemeriksaan kesehatan bagi jamaah haji ini, kata Khofifah, dilakukan secara terintegratif oleh KKP, PPIH bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan petugas yang tergabung dalam Satgas Covid 19, tim PPLN dari TNI dan POLRI. Petugas ini juga akan didukung oleh Tim dari BPBD Jatim yang akan melakukan disinfeksi.

"Disinfeksi akan dilakukan pada barang bawaan jamaah, serta bus yang membawa jamaah. Bus akan didisfeksi sebelum dan sesudah digunakan penjemputan," ucap Khofifah.

Khofifah menjelaskan, pemeriksaan kesehatan kepada para jemaah haji setiba di Tanah Air ini sesuai dengan Surat Edaran no 22 Tahun 2022 oleh Satgas Penanganan Covid-19, terkait protokol kesehatan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang diterbitkan oleh BNPB tertanggal 8 Juli 2022.

Arahan Menkes

Ajakan Untuk Segera Vaksin Booster
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Sumber foto: Pexels.com).

Sesuai arahan Menteri Kesehatan, bagi jamaah haji yang belum booster vaksin Covid-19, maka harus dilakukan vaksinasi booster. Tim booster maupun vaksinnya telah standby disiapkan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.

"Bagi seluruh jamaah haji yang tercatat belum melakukan vaksin booster diwajibkan mendapat suntikan booster sebelum kembali ke daerahnya masing-masing," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam rangka membatasi penyebaran virus Covid- 19, pemerintah telah membekali haji Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji (K3JH). K3JH tersebut, kata Khofifah, dibagikan dalam rangka memantau kesehatan jemaah haji selama 21 hari setelah pulang dari tanah suci

"Sepulangnya haji ke tanah air, maka harus dimonitor oleh Puskesmas di masing-masing daerah," ucap Khofifah.

Jokowi Ajak Masyarakat Pakai Masker

FOTO: Pemerintah Umumkan Pelonggaran Pemakaian Masker di Luar Ruangan
Penumpang naik bus Transjakarta di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, masyarakat diperbolehkan tidak menggunakan masker jika sedang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk terus memakai masker saat beraktivitas di tempat umum. Bukan cuma di dalam ruangan tapi saat berada di luar ruangan juga harus pakai masker selama pandemi COVID-19.

Hal ini Jokowi sampaikan usai sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Minggu, 10 Juli 2022 pagi. 

"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, COVID-19 masih ada, oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan," kata Jokowi.

Penggunaaan masker dengan tepat dan disiplin harus dilakukan terutama pada kota-kota dengan interaksi tinggi.

Hal ini semata-mata guna menekan pencegahan virus SARS-CoV-2 yang mau tak mau masih ada di sekitar kita.

Sikap disiplin dan kehati-hatian ini merupakan upaya bersama agar penularan tidak makin banyak. Apalagi BA.4 dan BA.5 yang sudah mendominasi penularan COVID-19 di RI memiliki karakter mudah menular.

"Kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada. Faktanya COVID-19 masih ada." 

"Utamanya varian BA.4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai," tegasnya. 

Selain protokol kesehatan, ia juga mengingatkan masyarakat yang belum melengkapi vaksinasi untuk segera mendatangi puskesmas atau sentra vaksinasi. Lalu, segera juga mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster.

"Saya masih mengingatkan lagi pemerintah daerah, pemerintah kota, kabupaten dan provinsi serta TNI/Polri untuk terus melakukan vaksinasi booster karena memang ini diperlukan," tuturnya.

Infografis Mekanisme Pemberian Vaksin Booster Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Pemberian Vaksin Booster Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya