Topan Langka Nanmadol Dekati Jepang, Otoritas Akan Keluarkan Peringatan

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya siap untuk mengeluarkan peringatan topan khusus untuk beberapa daerah di wilayah barat daya Kyushu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Sep 2022, 17:31 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 17:31 WIB
Ilustrasi topan terbentuk (NASA/AP)
Ilustrasi topan terbentuk (NASA/AP)

Liputan6.com, Kyushu - Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya siap untuk mengeluarkan peringatan topan khusus untuk beberapa daerah di wilayah barat daya Kyushu.

Peringatan ini dikeluarkan karena badai yang "belum pernah terjadi sebelumnya" diperkirakan akan mendekat, demikian dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (17/9/2022).

Topan Nanmadol dengan kekuatan besar dan kuat diperkirakan akan mendarat di Kagoshima dan membawa rekor hujan ke sejumlah prefektur dan daerah sekitarnya.

Badan cuaca menyerukan kewaspadaan maksimum karena angin yang diprediksi merusak dan gelombang tinggi diperkirakan akan memicu tanah longsor dan banjir.

JMA mengatakan, akan mengeluarkan peringatan topan paling serius pada Sabtu malam untuk Kagoshima dan daerah lain di Kyushu, yang akan menjadi peringatan pertama untuk prefektur Jepang selain Okinawa.

Direktur prakiraan di badan cuaca Ryuta Kurora mengatakan bahwa topan telah meningkat dengan cepat sejak Jumat malam dan menjadi badai berbahaya yang belum pernah dialami orang sebelumnya.

Pada Sabtu pagi, Nanmadol, dinilai dengan skala besar dan berada sekitar 200 kilometer timur pulau Minamidaito dan bergerak ke barat laut dengan kecepatan 10 kilometer per jam.

Topan itu membawa angin di dekat pusatnya sekitar 198 kilometer per jam dengan hembusan maksimum hingga 270 kilometer per jam, dengan tekanan atmosfer 910 hectopascal di pusatnya.

Topan Nanmadol Diprediksi Picu Hujan Deras di Korea Selatan

Ilustrasi topan (iStock)
Ilustrasi topan (iStock)

Korea Selatan akan kembali terkena dampak topan. Baru saja Topan Hinnamnor melanda, kini ada lagi Topan Nanmadol yang akan lewat.

Topan Nanmadol diprediksi akan memicu hujan deras dan angin kencang di beberapa daerah Korsel, termasuk Pulau Jeju.

Berdasarkan Yonhap, Jumat (16/9/2022), awalnya Topan Nanmadol akan melanda Jepang, yakni melewati Okinapa, kemudian selanjutnya tiba di daratan Pulau Kyushu pada Senin 19 September 2022.

Setelah Kyushu, Topan Nonmadol akan kembali ke lautan. Namun, cuaca Pulau Jeju diprediksi juga akan terdampak topan tersebut. Dampak itu mulai terjadi pada akhir pekan ini.

Topan itu diprediksi bisa menyebabkan angin yang kuat dan gelombang besar hingga 10 meter di lautan sebelas selatan dan timur Jeju. Pulau Gyeongsang yang berada di tenggara juga kemungkinan mengalami hujan dengan intensitas 50 milimeter per jam.

Administrasi Meteorologi Korea turut menyebut Pulau Jeju dan Gyeongsang bisa mengalami angin kencang hingga 30 meter per detik ketika Nanmadol melewati daerah-daerah mereka.

Topan Namnadol memiliki tekanan atmosfer pusat sebesar 955 hectopascal dan kecepatan maksimal angin hingga 40 meter per detik.

Kekuatan topan tersebut setara dengan Topan Hinnamnor yang mendarat di Korea Selatan pada awal September 2022. Namun topan kali ini memang hanya melewati Korea Selatan saja, dan diprediksi tidak mendarat di Pulau Jeju. 

Topan Hinnamnor menyebabkan korban jiwa di Korea Selatan. Ada pula kasus tujuh orang yang tenggelam dan tewas di parkiran bawah tanah akibat topan tersebut.

Dampak Topan Hinnamnor

Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)
Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)

Sebelumnya dilaporkan, Korea Selatan baru saja menghadapi Topan Hinnamnor pada Selasa pagi (6/9/2022). Badan meteorologi Korea Selatan mengklasifikasi topan itu pada kategori "sangat kuat".

Topan itu masuk ke Korea Selatan melalui selatan. Awalnya melewat Pulau Jeju, kemudian kota Busan dan Ulsan di selatan, kemudian terus menghantam wilayah pesisir, seperti Gyeongju hingga Pohang yang menjadi lokasi syuting drama Hometown Cha Cha Cha.

Kerusakan dan gelombang tinggi tampak terjadi di kota Busan akibat topan tersebut. Pada Selasa pagi, kecepatan topannya mencapai 40 kilometer per detik. 

Berdasarkan laporan Yonhap, seorang wanita berusia 75 tahun di kota Pohang setelah terbawa arus air. Wanita itu sedang evakuasi pada pukul 7.57 pagi bersama suami dan anak perempuannya. Satu jam kemudian ia ditemukan tak bernyawa.

Korban lainnya adalah wanita berusia 80 tahunan. Ia terkubur di lumpur pada sebuah rumah yang roboh di Gyeongju. 

Banyak Orang Hilang

Topan Phanfone
Ilustrasi badai. Sumber foto: unsplash.com/ArchiPhoto.

Lebih lanjut, ada wanita berusia 66 tahun yang hilang setelah masuk ke garasi bawah tanah di sebuah apartemen di Pohang.  

Ada banyak kasus orang hilang di Pohang usai berusaha memindahkan kendaraan di garasi bawah tanah. Selain wanita lansia tersebut, ada tujuh orang lainnya yang hilang. Petugas pun berusaha menyisir area garasi bawah tanah untuk mencari korban hilang. 

Ada lagi satu orang yang dilaporkan hilang di Pohang karena terbawa arus. Seorang pemuda 25 tahun juga hilang di Ulsan. Ia dilaporkan jatuh ke sungai dalam keadaan mabuk. 

Badan meteorologi Korea menyebut Topan Hinnamnor itu keluar dari Korea Selatan pada dua setengah jam usai tiba di pesisir selatan negara.

Infografis 2.500 Bencana Alam Ancam Indonesia Tahun 2019
Infografis 2.500 Bencana Alam Ancam Indonesia Tahun 2019. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya