Niat Banget, Murid Sekolah Hukum di Spanyol 'Ukir' Contekan Mini di Pulpen

Seorang guru sekolah hukum di Spanyol baru saja membagikan tweet tentang metode cerdik murid-muridnya membuat contekan ujian dengan selusin pen BIC yang diukir.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 18:35 WIB
Pulpen-pulpen berisi contekan ujian di sekolah hukum. (Yolanda de Lucchi/Twitter)
Pulpen-pulpen berisi contekan ujian salah satu muridnya di sekolah hukum. (Yolanda de Lucchi/Twitter)

Liputan6.com, Madrid - Yolanda de Lucchi, seorang guru University of Malaga, Spanyol membagikan serangkaian foto menarik di akun Twitter-nya, Rabu, 5 Oktober 2022. Dia sepertinya baru saja membersihkan laci-lacinya dan menemukan bukti cerdik contekan yang telah ia kumpulkan bersama koleganya.

Dilansir dari laman Odditycentral, Kamis (13/10/2022), ia mengisahkan bahwa beberapa tahun lalu salah satu murid Yolanda berusaha mencontek saat ujian melalui goresan huruf-huruf di 11 pulpen bermerk BIC yang berisi Criminal Procedure Law -- seperti KUHAP di Indonesia. Dilihat dari dekat, catatan itu tampak digoreskan dengan terampil oleh sang murid yang pastinya telah mengerahkan daya dan upayanya dalam metode menconteknya yang unik ini.

"Criminal Procedural Law di pulpen-pulpen BIC. Karya seni!" tulis Yolanda dalam postingannya, ia menambahkan tagar "lembar contekan yang tidak biasa". 

Mulanya, dia hanya ingin menujukan tweet itu pada rekan-rekan gurunya, namun tweet itu memilih jalannya sendiri. Postingannya viral, mencapai 280.000 likes di Twitter dan telah dibagikan sepuluh ribuan retweet.

Menariknya, satu dari sekian orang yang berkomentar mengaku, mengetahui siapa murid yang menciptakan contekan "artistik" di pulpen itu. Ia bahkan memosting foto lain berupa pulpen yang serupa yang telah diciptakan "seniman" unik itu.

"Halo Yolanda. Saya tahu penulis 'karya' yang menakjubkan itu. Sebenarnya, dia telah membuatkanku, lupakan namanya, logikanya, untuk menunjukkan pada kamu beberapa yang masih diasimpan," tulisnya. "Teknik yang digunakan oleh 'seniman' itu, seperti yang ia katakan padaku, adalah mengganti grafit pensil mekanik dengan jarum, ini begitu mudah baginya untuk mengukir di pulpen".

Gonzo, teman "sang seniman" juga memosting foto alat ukir yang sudah disesuaikan itu. Ia menambahkan, temannya itu akan menyusun pulpennya secara urut agar lebih mudah dan tidak begitu mencurigakan ketika dibaca.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mencuri Perhatian Netizen

Tiga pulpen berisi contekan dan satu pensil mekanik yang sudah dimodifikasi untuk membuat contekan. (Gonzo/Twitter)
Tiga pulpen berisi contekan dan satu pensil mekanik yang sudah dimodifikasi untuk membuat contekan. (Gonzo/Twitter)

Lembar contekan yang "diukir secara artistik" itu mencuri banyak perhatian netizen. Mereka memuji "sang seniman" atas kesabarannya. Yang lain menuliskan, lebih mudah belajar dari pada "mengukir" di pulpen-pulpen itu.

Yolanda juga memuji muridnya, walaupun ia menggagalkan ujian "sang seniman" kala itu. "Itu tidak akan terjadi hari ini," tulis Yolanda. "Sekarang murid-murid tidak perlu berusaha membuat lembar contekan yang detail. Mereka hidup dengan mengeklik tombol dengan segala kemudahan yang muncul, itu tidak mungkin terjadi di masa sekarang".  

Ini hanyalah satu dari sekian teknik mencontek yang cerdik lainnya, seperti jawaban yang ditulis di kuku, perangkat Bluetooth yang dipasang di telinga -- melalui operasi, bahkan sandal yang terhubung dengan Bluetooth.


Berniat Nyontek Saat Ujian, Mahasiswa Nekat Operasi Tanam Bluetooth di Telinganya

Ilustrasi Telinga
foto: Mark Paton/Unsplash

Kali ini, mari bahas cara mencontek yang lebih ekstrem. Ya, mencontek dengan implan perangkat Bluetooth di telinga.

India memang unik, seorang mahasiswa kedokteran di sana, tahun lalu ketahuan menyontek pada ujian kelulusannya dengan perangkat Bluetooth yang tertanam di telinga bagian dalam.

Pada tanggal 21 Februari 2021, 78 mahasiswa kedokteran mengikuti ujian akhir MBBS (Sarjana Kedokteran, Sarjana Bedah) di Mahatma Gandhi Medical College di India. 

Salah satu dari mereka, nampaknya sangat putus asa untuk lulus daripada yang lain. Rupanya mahasiswa kedokteran yang tidak disebutkan namanya itu telah diterima 11 tahun yang lalu, tetapi telah gagal dalam ujian akhir beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, dan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk lulus. 

Untuk meningkatkan peluangnya, mahasiswa itu pun memasang perangkat Bluetooth melalui operasi di telinganya. Menurut Hindustan Times, siswa tersebut ditangkap oleh anggota 'pasukan terbang' nama yang diberikan untuk mengontrol tim yang dapat bergerak atau bertindak cepat saat mereka melakukan kecurangan.

Dr. Vivek Sathe sedang menggeledah siswa itu ketika dia menemukan sebuah ponsel di saku celananya yang tersembunyi. Setelah diperiksa, perangkat ternyata dihidupkan dan terhubung ke perangkat Bluetooth.

“Dia mengikuti ujian Kedokteran Umum pada hari Senin dengan 78 orang lainnya ketika regu terbang dari Universitas Devi Ahilya Bai yang dipimpin oleh wakil registrar Rachna Thakur mencapai tempat itu,” kata Dr Sanjay Dixit, dekan di fakultas kedokteran tersebut.

Dalam kasus ini, setelah dicari secara ekstensif, tim tetap tidak menemukan perangkat Bluetooth di mana pun pada siswa. Baru setelah dia diseret dan diinterogasi, pria itu mengaku telah memasang penerima mikro berwarna kulit di telinganya oleh ahli bedah THT (Telinga Hindung dan Tenggorokan).

 


Demi Menyontek Saat Ujian, Calon Guru di India Pakai Sandal Jepit yang Terhubung ke Bluetooth

sandal jepit dengan bluetooth
foto: NDTV

Menyontek selalu menjadi masalah besar di India, terutama selama ujian. Di tahun yang sama (2021), pihak berwenang di Rajasthan, bertindak dengan memutus koneksi internet di negara bagian selama ujian untuk mencegah kecurangan. 

Tetapi mereka masih tidak dapat mencegah penipu yang cerdas dengan cara mereka yang tak terpikirkan oleh orang lain sebelumnya. 

Dilansir dari Odditycentral, Senin (4/10/2021), puluhan calon guru yang mengikuti ujian mengajar di India ketahuan menyontek menggunakan sandal jepit yang telah dipasangi Bluetooth. 

Metode kecurangan terbaru ini dilaporkan melibatkan sandal jepit yang terhubung Bluetooth dan dijual oleh geng kriminal hingga 600.000 rupee ($ 8.000) atau setara dengan Rp 115 juta per pasang.

(Reporter: Safinatun Nikmah)

Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya