Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Lepas Pantai Timur

Korea Utara menembakkan rudal balistik di lepas pantai timurnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Okt 2022, 13:49 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 13:49 WIB
Korea Utara Kembali Melakukan Uji Coba Rudal
Seorang perempuan berjalan melewati layar yang menunjukkan siaran berita dengan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul, Minggu (5/6/2022). Peluncuran itu dilakukan sehari setelah angkatan laut Korea Selatan dan Amerika Serikat menyelesaikan latihan gabungan tiga hari di perairan Okinawa Jepang. (Anthony WALLACE / AFP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara menembakkan rudal balistik di lepas pantai timurnya pada Jumat (28 Oktober), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, ketika saingannya Korea Selatan menyelesaikan hampir dua minggu latihan militer besar yang bertujuan untuk menghalangi Korea Utara.

Dilansir Channel News Asia, Jumat (28/10/2022), ini akan menjadi yang terbaru dalam rekor tahun peluncuran rudal untuk Korea Utara yang memiliki senjata nuklir, yang telah menguji coba menembakkan segala sesuatu mulai dari rudal jarak pendek hingga rudal balistik antarbenua (ICBM).

Tidak ada rincian lain, termasuk jangkauan terbang proyektil, yang dilaporkan.

Peluncuran itu dilakukan empat hari setelah Korea Utara dan Korea Selatan bertukar tembakan peringatan di lepas pantai barat di tengah meningkatnya ketegangan di antara mereka.

Pasukan Korea Selatan dijadwalkan pada hari Jumat untuk menyelesaikan 12 hari latihan lapangan, yang mencakup beberapa latihan dengan pasukan Amerika Serikat. Sementara latihan besar oleh pesawat Korea Selatan dan AS akan dimulai pada Senin.

Korea Utara mengatakan bahwa peluncuran rudal baru-baru ini sebagai protes terhadap latihan bersama, yang dikatakan provokatif dan latihan untuk invasi.

Korea Selatan dan AS mengatakan latihan itu bersifat defensif dan diperlukan untuk melawan ancaman Korea Utara.

Uji Coba Nuklir oleh Korea Utara

Korea Utara yang bersenjata nuklir telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kritikus lainnya.
Korea Utara yang bersenjata nuklir telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kritikus lainnya. (Foto: AFP / Ed Jones)

AS dan sekutunya percaya Korea Utara akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan Korea Utara telah menyelesaikan semua persiapan teknis yang diperlukan untuk ledakan bawah tanah di Nuklir Punggye-ri.

Sementara situs uji yang telah resmi ditutup sejak 2018.

Korea Utara melakukan enam uji coba nuklir di lokasi tersebut dari tahun 2006 hingga 2017.

Rudal Jajah Strategis

Korea Utara Resmi Membongkar Situs Uji Coba Nuklir
Korea Utara meledakkan situs uji nuklir yang terletak di Punggye-ri, Kamis (24/5). Selain itu, penghancuran tersebut terjadi jelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Korea Pool/Yonhap via AP)

Dalam kesempatan sebelumnya, media pemerintah Korea Utara pada Kamis 13 Oktober 2022 menyebut bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi peluncuran dua rudal jelajah strategis jarak jauh. Kim menyebut peluncuran tersebut sebagai tes untuk mengonfirmasi kemahiran dan operasi senjata berkemampuan nuklir yang dikerahkan ke sejumlah unit militer.

Uji tembak terbaru itu dilakukan pada Rabu 12 Oktober 2022 dan bertujuan untuk "meningkatkan efisiensi tempur dan kekuatan" rudal jelajah yang dipercayakan kepada Tentara Rakyat Korea "untuk operasi nuklir taktis," kata media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA).

Peringatan Bagi Musuh

Kim Jong-un Saksikan Langsung Peluncuran Rudal Balistik. (KCNA/KNS via AP)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un mengawasi langsung uji coba peluncuran rudal balistik Hwasong-12 di lokasi yang tak diketahui pada foto yang dirilis Sabtu (16/9). Kim Jong-Un bersumpah akan menyempurnakan kekuatan nuklir negaranya. (KCNA/KNS via AP)

Seraya menekankan bahwa uji tembak adalah peringatan lain yang jelas bagi "musuh," Kim mengatakan negaranya "harus terus memperluas lingkup operasional senjata nuklir strategis untuk secara tegas mencegah krisis militer dan krisis perang yang krusial kapan saja dan sepenuhnya mengambil inisiatif untuk langkah itu," menurut KCNA.

Pada Senin 10 Oktober, KCNA mengatakan Kim telah memandu latihan taktis nuklir yang menarget Korea Selatan selama dua minggu terakhir sebagai protes atas latihan angkatan laut bersama yang dilakukan oleh pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang melibatkan sebuah kapal induk baru-baru ini.

Infografis Nuklir Korut
Ambisi Korea Utara Punya Senjata Nuklir
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya